Manado, Barometersulut.com – Mini Lokakarya Kecamatan Paal Dua di buka Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB) Kota Manado, Ir Macky F E Gosal, MSi, bertempat di Balai Penyuluhan KB Kelurahan Malendeng, Senin, 2 Juni 2025.
Kadis Macky menjadi narasumber yang menyampaikan tentang Stunting.
“Diingatkan pertama kepada kader Tim Pendamping Keluarga (TPK), karena berhadapan dengan masyarakat, tentunya harus sehat,” pesannya.
Macky mengatakan suatu kebanggaan bagi kita TPK bahwa pemerintah kota Manado sudah memasukkan kader-kader TPK dalam perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
“Dan dari 1044 kader TPK hampir 700 sudah masuk perlindungan BPJS, untuk Premi tiap bulan pemerintah kota yang membayar, jadi apabila sementara dalam bertugas melayani masyarakat ada kecelakaan bisa di klaim, sakit, sementara bekerja meninggal, sakit di rumah meninggal mendapatkan perlindungan BPJS tenaga kerja,” ungkapnya.
Di sampaikan juga bulan April sudah mulai ada kerja sama dalam hal untuk perlindungan kepada teman-teman kader semua.
“Jadi di informasikan kepada teman-teman di Dinas apabila ada yang meninggal celaka sementara bekerja sakit bisa di klaim. Jadi sudah ada MOU BPJS dengan kota Manado,” ungkapnya.
Selanjutnya mengenai stunting di kota Manado, dari hasil pertemuan survei tahun lalu 2024 mengalami penurunan walaupun cuma sedikit 0,3 persen dari 21,84 turun menjadi 18,8 jadi 0,3 8 persen.
“Terima kasih atas kerja sama torang semua dan menjadi tanggung jawab kita bersama walaupun tetap tahun ini torang masih ada tantangan pekerjaan seperti ini di mana di Kecamatan Paal Dua bagimana stuntingnya,” ungkapnya.
Menurutnya belum ada survei kesehatan satu persatu untuk seluruh kota Manado, karena cara kerja mereka memakai sampel-sampel di titik survei.
Besaran prosentase biasanya di ukur mulai dari sanitasi, air bersih, rumah layak huni, keberadaan anak apakah dia aktif di posyandu demikian juga ibu.
“Mereka memilih sendiri titik-titik mana yang akan mereka survei, pada dasarnya kita harus siap,” tegasnya.
Hasil survei tahun lalu 2024 yang di lakukan oleh Dinas Kesehatan ada 100 anak stunting. Sedangkan di bulan April 2025 ini, stunting sudah ada 140 anak di Kota Manado. Dan kita akan cari datanya perkecamatan, kira-kira di lokasi mana, kelurahan mana.
Di kesempatan dalam Lokakarya ini mari sama-sama kita melihat permasalahannya. Ada di mana, di lingkungan tempat kita bekerja, sehingga jadi tanggung jawab kita, kira-kira apa, masalah sanitasi, ketersediaan air bersih dan lainnya.
Macky mengungkapkan, sehubungan dengan administrasi kependudukan untuk keluarga yang beresiko stunting tidak bisa di layani kalau bukan penduduk kota Manado.
Pemerintah berkeinginan memberikan bantuan tetapi terkadang bukan penduduk kota Manado jadi harus di lengkapi. Supaya bagaimana kita mencegah Stunting tersebut.
“Stunting ini artinya untuk masa depan generasi penerus kita, namun jika masih banyak stunting, yang pasti tumbuh kembang otak di 1000 hari kehidupan, kalau sudah terganggu selanjutnya sudah tidak berpotensi ada kemajuan,” katanya.
Di harapan kepada kader stunting di Kecamatan Paal dua agar bekerja maksimal.
Sehubungan dengan Makan Bergizi Gratis (MBG), baru ada di Kecamatan Mapanget dan Malalayang, tetapi nanti semua akan ada titik pelayanan.
“Kita lakukan pemantauan di kecamatan Mapanget satu dapur di layani 3 ribu lebih setiap hari pemberian MBG,” ucapnya.
Kemudian nanti TPK juga akan berhubungan dengan hal tersebut karena ini masuk dalam tupoksi kami, di situ ada ibu hamil, menyusui, anak di bawa dua tahun (baduta), Sekarang baru anak sekolah. Nantinya juga kepada ibu hamil, menyusui baduta.
Untuk Stunting juga harus melihat ekonomi keluarga. Kalau bicara ekonomi ada koperasi merah putih, bisa menjadi anggota, bahkan menjadi peluang usaha yang di berikan pemerintah, bagi yang memiliki nomor ijin berusaha (NIB).
Camat Kecamatan Paal dua Franky Mantis SE Par MM, di wakili Sekertaris Kecamatan (Sekcam) Maikel Kapoh, SSTP, MSI mengatakan mengenai Stunting ini adalah persoalan Nasional, kalau dilihat dari angka dan data yang ada tingkat bervalensi stunting di Indonesia.
Dari data yang ada anak-anak yang stunting khusus di Kota Manado jumlahnya meningkat dari 100 menjadi 140. Untuk kecamatan Paal dua, tahun kemarin 2024 ada 8 anak stunting, sedangkan data yang ada sekarang, bertambah menjadi 14 anak stunting, Jadi ada kenaikan.
Tentunya menjadi pekerjaan kita semua. Karena berbicara stunting tidak hanya berbicara tentang anak itu, tapi dampaknya maupun faktor yang mempengaruhi terutama bagi kita yang ada di wilayah ini. Khusus di kecamatan Paal dua.
Selaku pemerintah melakukan koordinasi dengan dinas-dinas terkait maupun elemen-elemen masyarakat, bahwa sudah banyak upaya-upaya tapi tentunya tidak hanya sampai di situ karena stunting ini tidak hanya berbicara tentang kesehatan anak tapi juga kebersihan di mana lokasi situasi lingkungan kita dan kebersihan di lingkungan, saluran air bahkan air bersih, sampai pada infrastruktur yang ada.
Program pak camat mengenai kebersihan, ada satu jam menyapu artinya semua ketua lingkungan tentunya dengan mengajak masyarakat ada satu hari melakukan bersih-bersih di lingkungan masing-masing dan ini sudah berjalan/di laksanakan.
“Menjadi perhatian bagi ketua lingkungan harus melaksanakan dan melaporkan lewat media yang ada maupun watsap di sertai foto,” bebernya.
Namun kalau ada lingkungan yang belum tersentuh karena lingkungan yang besar di upayakan semua wilayah itu ada sentuhan.
Harapan Sekcam Kapoh, Peran ibu-ibu kader bagaimana memberi pemahaman kepada ibu-ibu yang hamil untuk datang ke posyandu .
“Jadi salah satu tugas ibu-ibu kader terus mendampingi, karena ibu-ibu yang paling dekat tau persis mana ibu hamil mana anak balita.dengan memberikan pengertian, pemahaman kepada masyarakat yang ada,” paparnya.
Kegiatan ini di hadiri lurah Kelurahan Malendeng Anwar Halidu Lanny Karamoy, Penyuluh KB Kecamatan Paal dua, tim Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, mewakili PKK, TPK, IMP (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa)/sub IMP, Nakes dan ketling setempat.(kartini)