BAROMETERSULUT.COM,Jakarta-Sedikitnya terdapat 72 jaringan Internasional narkotika transaksi narkoba di wilayah Hukum Indonesia.
Kepala Badan Narkotika Nasional(BNN) Komjen Budi Waseso mengatakan,dinegara RI ini disinyalir ada 72 jaringan internasional narkotika yang melakukan transaksi narkotika,dimana Kata Buwas sapaan akrabnya dari 72 jaringan itu dirata-ratakan belanja narkotika senilai Rp1 triliun maka dalam setahun para”cukong”narkotika itu meraup keuntungan sekitar Rp 72 triliun.”Setiap tahun jaringan narkotika meraup keuntungan puluhan triliun dari aktivitas mereka di negara kita”ujar Buwas Senin(15/8) di gedung Bank Indonesia.
Untuk itu kata Buwas,pihaknya terus melakukan penindakkan dan pencegahan dengan membangun kerja sama dengan semua stakeholder,termasuk dengan masyarakat perbankan melalui Bank Indonesia”Untuk mengatasi semua hal soal narkotika,BNN tidak dapat melakukan sendiri,oleh sebab itu dilakukan kerja sama dengan para pihak,khususnya Bank Indonesia.”tegasnya.
Buwas menambahkan,dengan keterlibatan dan kepedulian para pihak baik secara kelembagaan dan personal,dia optimis dapat meminimalisir peredaran narkotika dinegara kita.”Saya berharap data dan fakta ini menjadi warning bagi semua komponen baik di pusat maupun di daerah untuk melakukan dan peduli dalam satu gerakan moral bersama melawan ancaman peredaran dan penggunaan narnotika dinegara ini.”tandas Buwas sambil menambahkan saat ini Indonesia adalah pasar narkotika potensial dan terbesar dikawasan Asia Tenggara.
Secara terpisah,Kepala BNN Provinsi Sulut Kombes Pol Drs Sumirat Dwiyanto kepada Barometersulut.com mengatakan,untuk Provinsi Sulut program P4GN mendapat support yang signifikan dari pemerintah Provinsi Sulut dan stakeholder didaerah ini.”Pak Gubernur selalu memberikan atensi kepada seluruh jajarannya,agar mendukung sepenuhnya upaya BNNP Sulut soal narkotika,khususnya sinergitas SKPD dengan program P4GN”tandas mantan humas BNN pusat ini sambil menambahkan akhir-akhir ini sasaran program P4GN difokuskan kepada jajaran dinas pendidikan dalam bentuk sosialisasi dan tes urine di lingkungan persekolahan SMP-SMA dan di perguruan tinggi di daerah ini.(Regina Sambul/tim BS).