Manado – Barometersulut.com -Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI Purn Yulius Selvanus SE, membuka Musyawarah Daerah Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Pertama Provinsi Sulut juga Launching Pesparani dan Rapat Teknis Tahun 2025 bertempat di Aula SMA Rex Mundi Manado, 5/7/2025.
Gubernur YSK yang diwakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulut, Teresia Tendean Sompie SH MSi, dalam sambutannya menyatakan, paduan suara gerejani adalah cerminan harmoni kehidupan.
Beragam suara, satu misi; berbeda nada, satu melodi indah. Inilah esensi dari semangat ‘Torang Samua Basudara’ yang mengalir dalam darah kita.
“Persaudaraan yang mengikat perbedaan dalam kesatuan tujuan,” ujarnya.
Untuk itu, keberadaan LP3KD sebagai wadah pengembangan seni adalah pilar pembentuk karakter bangsa yang berintegritas dan berbudaya luhur.
Melalui Pesparani Katolik Daerah yang pertama kali kita launching hari ini, kita menyalakan api kreativitas dan spiritualitas generasi muda Sulawesi Utara.
“Inilah investasi nyata menuju Sulut Maju Sejahtera dan Berkelanjutan yang kita dambakan. Seni dan iman adalah kekuatan transformatif yang membangun jiwa-jiwa tangguh, kreatif, dan berakhlak mulia, sebagai salah satu fondasi utama kemajuan daerah,” jelasnya.
Visi kita ini selaras dengan ‘Asta Cita’ Presiden Prabowo Subianto menuju 2045. Pembangunan Indonesia Emas manusia seutuhnya, penguatan pendidikan karakter, dan pelestarian budaya lokal adalah nafas dari cita-cita nasional tersebut.
“Setiap nada yang dilatih, setiap lagu yang dinyanyikan dalam Pesparani, adalah kontribusi nyata bagi Indonesia yang lebih beradab dan bersinergi,” ungkapnya
Gubernur YSK mengingatkan kepada LP3KD Provinsi Sulut.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya. Teruslah menjadi pelita yang menuntun generasi muda menempa talenta dan iman melalui seni suara,” ujarnya.
Ke depan, Pemerintah Provinsi berkomitmen mendukung program-program inovatif LP3KD, baik melalui fasilitas pelatihan maupun pendampingan kompetisi.
“Jadikanlah Pesparani sebagai laboratorium kebhinekaan, tempat kita membuktikan bahwa Sulut adalah teladan Indonesia dalam merajut kebersamaan,” ucapnya.
Gubernur YSK menutup sambutan dengan mengutip sebuah frasa Latin abadi yang menggema di hati kita hari ini ‘Cantate Domino canticum novum’ artinya Nyanyikanlah bagi Tuhan nyanyian baru.
“Mari nyanyikan nyanyian baru untuk Sulut yang lebih maju, Indonesia yang lebih sejahtera, dan generasi yang lebih berkarakter,” pungkasnya.
Diakhir sambutannya Gubernur YSK menyampaikan, selamat melaksanakan MUSDA bagi keluarga besar LP3KD Sulut dan Selamat me-launching Pesparani Katolik Daerah Pertama Tingkat Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2025. Semoga Tuhan menyertai setiap karya dan pelayanan kita.
Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk memperkuat persatuan, mengasah talenta, dan menebarkan pesan damai ke seluruh penjuru negeri,” harap Gubernur YSK.
Kegiatan ini di buka dengan memukul alat tradisional Tetengkoren, oleh Gubernur YSK yang di wakili Kadis Perpustakaan Teresia; Mewakili Kemenag Sulut, Dra Joulla Makarawung, MM sekaligus Sekretaris Umum LP3KD Sulut; Moderator LP3KD Sulut, Pastor Paulus Joseph Mentang, Pr; Ketua Umum LP3KD Sulut, Wenny Lumentut, SE;
Pengarah LP3KD Sulut, Suster Ritha Manuel, SJMJ; Penasehat LP3KD Sulut, Drs Edwin Kindangen, MSi; Ketua Umum Panitia, Louis Carl Scharmm, SH. MH;
Penasehat LP3KN, Prof Dr Perry Rumengan, MSn (Ketua SC – I); Ketua Komisi Kateketik Keuskupan Manado (Ketua SC – II), Pastor Billy Robert Mawuntu, Pr;
Ketua Harian LP3KD Sulut, Janny Kopalit (Ketua Harian Panitia Pesparani Katolik Sulut); Sekretaris Umum Panitia Pelaksana Pesparani Sulut, dokter Maria Oratmangun dan Panitia Pesparani Sulut serta peserta Musda dari LP3KD Kabupaten/Kota.(Kartini)