Manado, Barometersulut.com- Wisatawan mancanegara (Wisman) khususnya Rusia yang ingin melakukan kunjungan wisata di Sulawesi Utara, diberikan keleluasaan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Hal ini disampaikan Gubernur Olly Dondokambey, saat diwawancarai International Correspondent asal Rusia, bernama Uliana Miroshkina, yang mengajukan beberapa pertanyaan kepada gubernur, salah satunya terkait penetapan kuota untuk pembatasan kunjungan wisatawan Rusia.
Apakah Sulawesi Utara juga menetapkan kuota?
Ia melanjutkan dengan sejumlah penjelasan, dimana Pemprov Sulut saat ini menggunakan pendekatan yang lebih kepada pembangunan kepariwisataan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Untuk itu kami telah menyiapkan cetak biru pembangunan kepariwisataan pada 95 destinasi wisata di Sulawesi Utara dimana selain kami mengembangkan prasarana dan fasilitas, kami juga melakukan pengendalian pengembangan bagi destinasi yang sudah melampaui ambang batas daya dukung lingkungan melalui penyusunan regulasi perizinan untuk menjaga daya dukung lingkungan,” ujar gubernur, Rabu (24/5).
Dengan dibukanya kembali penerbangan dari Rusia lanjut Gubernur Olly,ke Indonesia jumlah wisatawan asal Rusia diharapkan akan bertambah.
Masyarakat Sulawesi Utara akan dengan senang hati menyambut wisatawan dari Russia, Kyrgyz, Armenia, Belarus dan Kazakhstan, terlebih, Sulawesi Utara memiliki kurang lebih 95 destinasi wisata yang menawarkan pengalaman wisata bahari, pertanian, cagar alam, taman konservasi, olahraga dan adrenalin, religi, sejarah dan budaya.
Semuanya itu pasti akan memberikan pengalaman yang berkesan kepada wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi Utara.
“Untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata Sulawesi Utara seperti sebelum pandemi, kami terus berusaha membuka jalur penerbangan langsung dari bandar udara luar negeri ke bandar udara internasional Sam Ratulangi di Sulawesi Utara. Belum lama ini kami membuka penerbangan dari Narita, Jepang dan Incheon, Korea Selatan. Sebelum pandemi, ada penerbangan langsung dari delapan provinsi di Tiongkok yang mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara yang datang dari sekitar empat puluh ribuan menjadi seratus lima puluh ribuan per tahun,” jelas Gubernur Olly Dondokambey.
Pertanyaan lain dari Uliana Miroshkina yaitu terkait proyek infrastruktur apa di Sulawesi Utara yang mungkin menarik bagi investor Rusia?
Menjawabnya, Gubernur Olly menjelaskan visi Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang Indonesia di Asia dan Pasifik diwujudkan dengan pembangunan infrastruktur dan pembangunan kepariwisataan.
Untuk itu ia menawarkan kesempatan kerjasama investasi di bidang infrastruktur dan kepariwisataan di Sulawesi Utara.
Adapun beberapa proyek pembangunan infrastruktur dan kepariwisataan yang direncanakan antara lain Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Likupang, Kawasan Industri Mongondow, Bitung International Hub Port, Jembatan Bitung-Lembeh, Jalan Tol Manado-Amurang, Jalur Kereta Api Manado-Bitung, Manado Outer Ringroad III, dan Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik.
“Kami berkomitmen untuk memberikan fasilitas pelayanan dan fasilitas fiskal kepada investor yang ingin berinvestasi di Sulawesi Utara. Dalam kurun waktu 2019 hingga 2022 hampir empat miliar US dollar
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu Sulut ini juga mengagatakan,Belum lama ini kami menginisiasi kerjasama pemerintahan dengan Provinsi Anhui di Tiongkok dan kerjasama Pendidikan antara Universitas Sam Ratulangi Manado dan Wuhu Institute of Technology di Anhui. Semoga ke depan dengan hadirnya investasi dari Rusia di Sulawesi Utara, kerjasama di bidang lain dapat terwujud,” pungkas Gubernur Olly Dondokambey.
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, memenuhi undangan dari KBRI di Rusia menjadi salah satu narasumber pada acara Eurasian Economic Forum (EEF) di Moskow 2023.(nando)