Dihantam Cuaca Buruk, Pelabuhan Apung Berlabuh di Tidore

Tahuna, BAROMETERSULUT.com- Cuaca ekstrim angin dan hujan disertai gelombang tinggi melanda Kabupaten Kepulauan Sangihe. Mengakibatkan jalan bolivard di Kelurahan Tidore tergenang air laut, serta tumpukan sampah naik ke jalan. Bahkan pelabuhan Apung yang semula tempatnya di Pelabuhan Tua (Peltu) hanyut sampai ke Kelurahan Tidore

Menurut Abdul Aziz masyarakat Tidore mengatakan, dirinya kaget melihat pelabuhan Apung sudah berada di depan rumahnya. Padahal pelabuhan Apung tempatnya di Peltu.

Bacaan Lainnya

“Pelabuhan Apung tersebut diperkirakan hanyut sejak subuh, sementara saya nanti melihat sekitar pukul 7.30,” jelas Azis.

Dirinya menuturkan, sebelumnya sudah ada upaya yang dilakukan masyarakat Tidore, itu dengan mengikatnya kembali. Akan tetapi waktu itu sedang terjadi gelombang pasang, sehingga masyarakat setempat kesulitan.

Baca juga:  Cuaca Buruk Landa Sangihe, Pemerintah Terkait Diminta Laporkan Laporan Valid

“Memang sebelumnya masyarakat setempat sudah berupaya untuk meungikat kembali, tetapi akibat gelombang dan bertepatan air pasang, masyarakat setempat kesulitan,” jelasnya.

Tak hanya itu .Menurut masyarakat setempat juga, sejak tadi pagi, cuaca mulai bergejolak angin disertai gelombang pasang yang tinggi mengakibatkan jalan bolivard tergenang air laut.

“Memang setiap cuaca buruk, bolivard Tidore selalu dihantam gelombang pasang, dampaknya terhadap masyarakat setempat. Karena harus membersihkan sampah,” ujar Fitri Lumiu warga Tidore.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe Wandu Labesi ketika dikonfirmasi terkait cuaca dirinya menghimbau, kepada masyarakat yang tinggal di pinggir pantai, sekiranya dapat memperhatikan kondisi cuaca alam yang tidak bersahabat.

Baca juga:  Karang Taruna Sangihe Salurkan Bantuan Beras untuk Masyarakat di Kampung Naha 1

“Terkait cuaca ekstrem saat ini, angin kencang dan gelombang tinggi, sekitarnya masyarakat yang tinggal di bantaran pantai, apalagi yang berprofesi sebagai nelayan, untuk menahan diri tidak pergi melalui. Itu mengantisipasi tidak terjadi hal-hal buruk yang terjadi,” jelas Labesi.

Dirinya juga mengingatkan, kepada masyarakat yang tinggal di lereng gunung, atau di sekitaran yang rawan dengan longsor agar tetap berhati-hati.

“Bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, segera melapor ke pemerintah terdekat, baik itu pemerintah Kampung, Kelurahan maupun Kecamatan, dan juga bisa berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten,” tandasnya.

Terpantau media ini, Kapal penumpang yang berlabuh di pelabuhan laut Tahuna juga melarikan diri ke pelabuhan Petta Kecamatan Tabukan Utara. (Christ)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *