MINUT, BAROMETERSULUT.com – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara (Minut) Joune Ganda-Kevin W Lotulung (JG-KWL) tampil memukau di debat publik putaran kedua, Rabu (18/11/2020) malam. Keduanya, dinilai menguasai seluruh materi debat serta dapat menjawab dengan tepat seluruh pertanyaan dan pernyataan dari paslon 1 dan 3. Bisa dikata Joune-Kevin menyapu bersih jalannya debat tersebut.

Siapkan Program Pengawasan Menyeluruh Tata Kelola Pemerintahan
Calon Bupati Minut Joune Ganda saat menjawab per tanyaan panelis terkait tata kelola pemerintahan yang baik mengatakan, pemerintahan yang transparan dan bebas korupsi adalah komitmen JG-KWL jika dipercaya menjadi kepala daerah di Minahasa Utara. Kata dia, salah satu yang akan dilakukan adalah fungsi e-budgeting penganggaran, kemudian pengawasan yang melibatkan seluruh komponen pemerintahan termasuk inspektorat.
“Selain itu kami juga akan bekerjasama dengan pihak kejak saan, kepolisian, serta KPK. Kemudian kita akan melakukan penguatan fungsi dari masing-masing dinas. Lalu pengawasan terhadap dana desa, karena setiap tahun ada penambahan. Sehingga itu kita akan awasi ketat penggunaan dana desa agar tepat sasaran dan tepat guna. Kita juga akan mengajak masyarakat ikut berpartisipasi dalam mengawasi jalannya pe merintahan yang memanfaatkan media sosial,” terang Joune didampingi Kevin.

Janji Lindungi Kekerasan Anak dan Perempuan
Sementara itu pada sesi berikutnya antara pasangan calon saling bertanya dan menjawab. Tak diragukan, JG-KWL dapat menjawab dengan detail seluruh pertanyaan yang dilontarkan kubu lawan.
Seperti saat Calon Bupati Minut Joune Ganda saat men jawab pertanyaan paslon nomor urut 3 terkait tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak mengatakan, pihaknya akan membuat satu wadah terpadu yang nantinya akan ditempatkan di rumah sakit. Kata JG semua kebutu han dari anak tersebut baik pendampingan secara psikologi, pendampingan hukum dan pendampingan lain.
“Pendampingan dan perlindungan hukum terhadap anak dan peremuan menjadi salah satu program kami jika diper cayakan masyarakat Minahasa Utara. Kami akan bentuk sat gas untuk melindungi perempuan dan anak yang terdampak perlakuan buruk kepada mereka. Juga akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menindak tegas para pelaku kejahatan tersebut,” jelas Joune didampingi Kevin.

Ikuti Regulasi dan Manfaat Masyarakat Dalam Kebijakan Pertambangan
Sementara itu, terkait pertambangan JG-KWL akan hati-hati dalam mengambil keputusan. Apa terlebih saat ini ada un dang-undang Minerba yang baru. Sehingga dalam mengambil kebijakan terkait pertambangan harus benar-benar melalui kajian yang matang.
“Jangan sampai terjadi tumpang tindih antara pertambangan rakyat atau WPR dan kontrak karya pertambangan. Kita harus melihat mengkaji secara seksama. Agar tidak keliru dalam mengambil keputusan. Apalagi Minut merupakan daerah pertambangan. Yang masyarakat banyak menggantung hidup 95 disitu. Namun, harus mengedepankan regulasi yang ada,” tandas Joune Ganda diaminkan Kevin Lotulung. (Adve)




