TOMOHON,Barometersulut.com-Peringatan HUT Persit KCK ke-71 Tahun 2017 khusus dalam jajaran PD Kodam XIII Merdeka dirayakan dengan sederhana namun bermakna,mulai dari kegiatan pertandingan olah raga internal,berdonasi kepada prajurit dan keluarga prajurit yang sakit,kegiatan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan hingga perayaan puncak yang rencananya dilaksanakan pada tanggal 7 April 2017 mendatang di Makodam XIII Merdeka,di Manado.
Salah satu kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh ketua Persit KCK PD Kodam XIII Merdeka Ny Atie Ganip Warsito adalah berbagi cinta dan kasih sayang kepada penghuni panti sosial Sayap kasih di Tomohon,Senin (27/3/2017).
Ny Atie Ganip Warsito kepada Barometersulut.com dalam kegiatan anjangsana itu mengatakan,selaku umat beragama dan ciptaan Tuhan dia selalu menyadari bahwa dalam kehidupan yang dipenuhi dengan kelebihan dan keceriaan disana ada hak-hak orang-orang tidak mampu secara fisik dan mental dan anak yatim piatu yang seyogyanya dibagikan.”Apapun latar belakang ajaran agama kita,pasti masalah mencintai dan mengasihi adalah menjadi satu kewajiban dan hukum yang utama untuk diterapkan dalam kehidupan kita tanpa pilih kasih dan tulus”ujarnya.
Atas dasar itu kata Atie,sesuai arahan ketua umum Persit KCK Ny Gatot Nurmantyo dan pembina Persit KCK PD Kodam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito antara lain menyerukan kiranya selebrasi HUT Persit KCK ke-71 Tahun 2017 ini kiranya dilaksanakan dengan meriah,bermakna dan bermanfaat langsung bagi anggota dan turut dirasakan oleh masyarakat luas.”Pada perayaan HUT Persit tahun 2017 ini merupakan satu momentum kasih yang sangat menyentuh hati,sebab pengurus tergugah untuk menyisihkan kelebihan dan membagikan keceriaan kepada anggota Persit dan keluarga serta bagi puluhan sesama yang mengalami keterbelakangan fisik dan mental di panti sosial sayap kasih di Tomohon.”tandas istri tercinta dari Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito sambil mengapresiasi dukungan pengurus Persit KCK PD XIII Merdeka khususnya sambutan Komandan Kodim 1302 Minahasa Letkol Inf Juberth Nixon Purnama dan ketua Persit KCK cabang XIV Kodim 1302 Minahasa pada saat pelaksanaan anjangsana itu.
Sementara itu,ketua panitia pelaksana HUT Persit KCK PD Kodam XIII Merdeka tahun 2017 Ny Yanti Franky Mamahit kepada Barometersulut.com mengatakan,sesuai arahan ketua Persit KCK PD XIII Merdeka,bahwa salah satu sasaran berbagi kasih adalah kegiatan anjangsana ke sayap kasih ini,dimana kata Yanti sapaan akrab istri dari Irdam XIII Merdeka Kolonel Inf Franky Mamahit kalau dalam kegiatan anjangsana itu bahagian dari bentuk kepedulian,kepekaan dan aksi sosial pengurus dan anggota Persit bagi sesama yang membutuhkan.”Kegiatan anjangsana itu adalah satu aksi nyata dan implentasi kepedulian sosial pengurus kepada sesama yang membutuhkan,sebagai rangkaian perayaan HUT ke-71 Persit KCK PD Kodam XIII Merdeka Tahun 2017″tandasnya sambil menambahkan dalam ajangsana itu ketua dan pengurus menyerahkan bahan sembako kepada pengelolah yayasan sayap kasih.
Pantuan Barometersulut.com dalam kegiatan anjangsana itu,tampak pengelolah yayasan dan penghuni panti yang terdiri dari sesama yang dalam kondisi keterbelakangan fisik dan mental itu merasa senang,terhibur dan bersyukur atas kunjungan ketua dan pengurus Persit KCK PD XIII Merdeka.
Sebaliknya,melihat kondisi penghuni yayasan yang seluruhnya dalam keadaan tidak layaknya manusia normal pada umumnya,ketua Ny Atie Ganip Warsito nampak terharu sampai meneteskan airmata sedih sekaligus bahagia dapat membagi perhatian bagi sesama yang kurang beruntung pada tahun 2017 ini.”Saya benar-benar sedih melihat fenomena ini,namun saya juga bahagia hari ini dapat berbagi kasih meski belum memadai dan sesuai kebutuhan mereka,”ujar Ny Atie Ganip Warsito sambil menyapa para penghuni panti itu.
Pendiri panti sayap kasih Hans Geritze Br (Bruder) kepada Barometersulut.com mengatakan yayasan ini di dirikannya pada tahun 2003,dimana sejak didirikan hingga saat ini terdapat sebanyak 26 orang pengasuh dan 23 anak-anak yang dirawat.
Br Hans Geritze mengatakan yayasan ini saya dirikan untuk merawat anak-anak yang mengalami keterbelakangan fisik dan mental yang kadang jarang bertahan hidup lama.”Dalam panti ini selain merawat dan memberikan pelayan kesehatan,kami juga memberikan motivasi bagi anak-anak untuk tetap bersemangat dan bahagia dalam kondisi mereka.”ungkap laki-laki kelahiran Belanda tanggal 26 November 1938 dan telah menetap di Manado sejak tahun 1975.(Regina Sambul)