BKKBN Sulut Dorong Jadi Miniatur Keberhasilan Pembangunan Pemkot Manado

20160704_105458Manado,BS-Keberadaan Kampung KB di Kelurahan Ketang Baru yang dicanangkan 10 Maret 2016 oleh Penjabat Waliķota Manado,harusnya ditindak lanjuti oleh pemerintah kota Manado.”Kami dorong dan impikan kampung KB di Ketang Baru itu menjadi satu miniatur keberhasilan progres pembangunan di Kota Manado”ujar Plh Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Sulut Edison Hutagaol,SE kepada Barometersulut.com Rabu(13/7/2016) diruang kerjanya.

Edison menjelaskan,keberadaan dari kampung KB di Kelurahan Ketang Baru,merupakan program unggulan dan strategis oleh BKKBN dalam konteks nyata mendukung dan mendorong pengentasan kemiskinan melalui perbaikan sarana prasarana serta peningkatan kualitas sumber daya manusianya.”Eksistensi dari kampung KB di Ketang baru dapat dijadikan oleh pemerintah kota Manado dalam hal percepatan pengentasan kemiskinan secara utuh dan tepat sasaran”ujarnya.

Dia menegaskan,keberadaan Kampung KB adalah pengejawantahan dari Undang-undang atau regulasi yang mengatur tentang Tim Kordinasi Pengentasan Kemiskinan(TKPK) yang didaerah ditindak lanjuti dengan TKKPD,dimana khusus Provinsi Sulut tercermin dalam dokumen TKPKD-ODSK.”Diharapkan kampung KB yang dicanangkan di Kota Manado dan 14 daerah lainnya di Provinsi Sulut dapat dijadikan parameter bagi pemerintah daerah dalam melihat berbagai aspek kehidupan yang masih dibawah standar kelayakkan sebagaimana termaktub dalam variabel kemiskinan seperti rumah yang layak,akses pendidikan dan kesehatan yang memadai”ujar Edison.

Lebih jauh Edison mengatakan,berkaitan dengan 14 variabel kemiskinan,maka dia menilai kampung KB yang merupakan tindak lanjut dari kebijakkan dan pencangan program yang sama secara nasional,maka pendekatan BKKBN melalui program Kampung KB sangat tepat,urgen serta strategis dalam mencapai upaya menekan angka kemiskinan di Indonesia.”Program Kampung KB merupakan kontribusi positif dan nyata dalam mencapai target penurunan 40 persen kemiskinan pada tahun 2021 mendatang”ungkap pejabat BKKBN Sulut itu dengan gaya khasnya.

Baca juga:  KODIM 1309/MDO Gandeng Dinas Pariwisata Kota Manado

Untuk itu kata Edison,menjawab tantangan global saat ini,terkait dengan kampung KB di Sulut,maka Pihaknya berharap agar Walikota dan Bupati dapat memanfaatkan kampung KB sebagai pilot projeck bagi upaya pengentasan kemiskinan dalam semua aspek pembangunan kota dan Kabupaten terkait.”Sehubungan Punishment Reward,maka Walikota atau Bupati terkait secara regulasi berkewenangan dalam menurunkan tim kerja nyata terkait banyak yang terjadi di Kampung KB secara umum,khususnya kampung KB diKelurahan Ketang baru itu”tegas dia sambil menambahkan jika diberdayakan secara baik dan benar maka akan menjadi motivasi kampung KB laiñnya di Sulut dan jadi contoh kelurahan dan Kecamatan di Kota Manado”tandas suami tercinta dari staf Kadis Nakertrans Sulut sambil menambahkan dalam kampung KB itu terdapat kelompok bina balita dan anak,bina remaja,bina lansia dan bina usaha peningkatan kesejahteraan keluarga serta pusat konseling remaja terkait dengan pengetahuan tentang live style,pengetahuan tentang penundaan pernikahan usia dini dan kesehatan reproduksi dari oleh dan untuk remaja.

Baca juga:  Dandim 1310/Bitung Minta Jajarannya Kerja Ekstra

Secara terpisah,Inspektur Utama(Irtama) BKKBN RI Dra Mieke Selvia Sangian kepada Barometersulut.com meneģaskan pencananga kampung KB di Provinsi Sulut yakni di 15 daerah kota dan Kabupaten di Provinsi Sulut4 adalah implementasi nyata dan tepat dari pendekatan pemerintah yang tertuang dalam Nawacita ke 3 yakni dorongan untuk membangun dari pinggir,jadi perlu jadi perhatian dari jajaran BKKBN dan pemerintah daerah pada lokasi kampung KB yang ada,” Eksistensi Kampung KB jangan hanya berhenti dan gebyar dan berhenti pada seremonial saja,akan tetapi wajib ditindak lanjuti melalui upaya sinergitas antara pemerintah daerah dan jajaran BKKBN se-Sulut”tandas pendiri dan ketua Yayasan pelayanan kasih Elimitra Sulut itu bernada tegas.
Adapun lokasi pencangan Kampung KB di Provinsi Sulut adalah:
1.Kab.Bolmong(Desa Uki)
2.Kab.Minahasa(Desa Pulutan)
3.Kab.Sangihe(Desa Bebu)
4.Kab.Talaud(Desa Bengel)
5.Kab.Minsel(Desa Popareng)
6.Kab.Minut(Desa Kima Bajo)
7.Kab.Bolmut(Desa Busatan)
8.Kab.Sitaro(Desa Mahagiang)
9.Kab.Boltim(Desa Togid)
10.Kab.Bolsel(Desa Trans Patoa)
11.Kab.Mitra(Desa Molompar Atas)
12.kota Manado(Kel.Ketang Baru)
13.Kota Bitung(Kel.Mawali)
14.Kota Tomohon(Kel.Lansot)
15.Kota Kotamobagu(Kel.Gogagoman.

Khusus untuk kampung KB di empat lokasi yakni Desa Bajo(Kab
Minut),Desa Bebu (Kab.Sangihe) dan di Desa Trans Patoa(kab
Bolsel) serta di Kelurahan Gogagoman(Kota Kotamobagu) dicanangkan langsung oleh Gubernur Provinsi Sulut Olly Dondokambey SE dan ditetapkan jadi lokasi percontohan.(Nando)

20160713_120039

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *