Jakarta,BS-Kasus aksi damai oleh Kader Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia(GMKI)cabang Manado dan Kader GP Ansor tanggal 1Juni 2016 yang berakhir ricuh dan mengakibatkan korban luka-luka serius kader dari kedua organisasi akibat tindakan pembubaran paksa oleh aparat Polresta Manado itu,menarik simpati dan perhatian serius oleh Pengurus Pusat(PP)kedua organisasi.
Pengurus Pusat GMKI yang diwakili Fransiscus Enoch(ketua bid.organisasi),Vernando Siahaan(ketua bid.aksi dan pelayanan)dan Grace Silaban(Sekretaris fungsi penguatan kapasitas perempuan),sementara PP GP Ansor diwakili Wakil Ketua Umum(Waketum) Benny Ramdani(Brani)Sabtu(4/6/2016) melakukan rapat konsolidasi membahas tindakan aparat kepolisian dalam menanganggani aksi damai di Manado tersebut.
Dalam rapat konsolidasi para petinggi kedua organisasi itu,disepakati beberapa hal penting,diantaranya mengutuk keras sikap kekerasan tersebut,menuntut pencopotan Kapolresta Manado dan Kabag Ops Polresta Manado selaku penganggung jawab dilapangan serta mengagendakan untuk menemui Kapolri Badrodin Haiti guna menyerahkan laporan secara resmi dan bukti foto dan rekaman video atas kejadian itu.
Waketum PP GP Ansor Benny Ramdani dengan tegas menyebutkan kekerasan yang dipertontonkan oleh aparat Kepolisian dalam menanggani aksi damai itu,adalah bentuk premanisme dan brutalisme yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran Hak Azasi Manusia(HAM)”Saya menilai Kapolresta Manado tidak paham sosiokultur dalam menghadapi masyarakat setempat,dan tindakan ini sangat kontra dengan sikap dan pendekatan humanisme yang diterapkan Kapolda dalam menanggani aksi serupa”ujar Benny.
Politikus dan aktivis asal Sulut yang akrab disapa Berani itu mengatakan,salah satu materi pertemuan dengan Kapolri yakni mendesak pencopotan Kapolresta Manado Suprayitno dari jabatannya dan juga pencopotan Kabag Ops Polresta Manado selaku penanggung jawab dilapangan.
Sementara itu ketua PP GMKI Ayub Manuel Pongrekun mengatakan kasus ini harus jadi prioritas kepolisian untuk dituntaskan dan memberikan ganjaran berat bagi pelaku.
Sebelum bertemu Kapolri,PP kedua organisasi ini akan melakukan konprensi pers pada Selasa(7//2016)di kantor sekretariat PP GMKI di Jakarta.
Seperti diketahui,kronologis pemukulan kader kedua Ormas ini,ketika kader GMKI Manado melakukan aksi damai pada tanggal 1 Juni 2016,dimana kegiatan aksi damai itu dihentikan.secara paksa dengaƱ,akibatnya sebanyak 7 orang mengalami luka-luka serius dan dirawat di rumah sakit.
Selang satu hari kemudian,kader PP GP Ansor menggelar aksi yang sama,yang dibubarkan secara paksa,sehingga mengakibatkan ketua GP Ansor mengalami pemukulan oleh aparat setempat.(Regina Sambul)