Manado,BS- PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo memastikan kawasan tersebut bakal mendapatkan pasokan listrik tambahan sebesar 220 Mega Watt hingga tahun depan.
PLN akan melakukan penambahan daya di PLTG Marissa 50 MW pada Desember 2015 dan 50 MW untuk Maret 2016.
Tambahan pasokan listrik juga bakal dipasok dari PLTG Amurang sebesar 120 MW Januari 2016. Hingga Juli 2017, direncanakan ada penambahan sebesar 360 MW.
“Itu merupakan solusi jangka pendek atas kondisi kelistrikan di Suluttenggo. Penambahan kapasitas terus dilakukan untuk mengurangi pemadaman listrik,” kata General Manager PLN Suluttenggo Baringin Nababan di Manado, Selasa (6/10/2015). Pasalnya, defisit kelistrikan di area Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) telah menembus 83,8 MW. Tiap hari, PLN setidaknya melakukan pemadaman listrik mulai dua jam hingga empat jam.
Seperti diketahui, daya mampu sistem Sulutgo saat ini sebesar 320 MW, sedangkan beban puncak sistem mencapai 325 MW.
Tetapi, adanya gangguan pada PLTU Amurang unit 1 dan 2, serta debit air danau Tondano yang berkurang menyebabkan defisit listrik di Suluttenggo melonjak menjadi 83,8 MW dari sebelumnya defisit 5 MW.
“Saat ini, PLTA hanya bisa berfungsi pada malam hari. Saya mengharapkan Oktober hujan mulai turun sehingga PLTA bisa beroperasi maksimal sehingga mampu menambah pasokan listrik 25 MW,” ucap Baringin.
Berdasarkan data yang ada ini pada Juli 2015, komposisi PLTA mencapai 18,96%, PLTU 16,89%, PLTS 0,02%, biofuel 7,82%, dan marine fuel oil MFO 3,26%.(nando/bi)