Dibuka Wapres Ma’ruf Amin, Bupati Joune Ganda Hadiri Kegiatan IWWEF

Jakarta, Barometersulut.com-Pengurus Pusat (PP) Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) konsisten  mendorong inovasi dalam pengelolaan air minum yang lebih baik.

Salah satunya dengan menggelar Indonesia Water and Wastewater Expo dan Forum (IWWEF) 2023 di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (6/6) hingga Kamis (8/6).

Bupati minahasa Utara Joune J E Ganda, SE MM MAP MSi bersama Dirut PDAM Minut Roland Maringka menghadiri kegiatan IWWEF yang dibuka Wakil Presiden ( Wapres ) Ma’ruf Amin.

Wapres berharap forum ini menjadi media tukar pengetahuan dan pengalaman serta kolaborasi untuk  ketersediaan air minum dan sanitasi yang layak.

Pada kesempatan tersebut, Wapres memaparkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebanyak 7 dari 10 sumber air rumah tangga tercemar limbah. Bahkan, kelangkaan air bersih dan sanitasi juga menyertai daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi.

Baca juga:  Rita Tamuntuan Ajak TP-PKK Minut Jadi Garda Terdepan Atasi Kasus Stunting

“Kelangkaan air bersih dan sanitasi yang layak juga kerap menyertai daerah yang tingkat kemiskinan dan ketimpangannya tinggi. Jika kondisi ini tidak segera diubah, maka yang dikorbankan adalah generasi masa depan,” ujar Wapres

Penyediaan air bersih lanjut Wapres,  serta sanitasi yang layak tidak dapat ditawar. Apalagi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, pemerintah menargetkan 100% rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024, termasuk 15% akses air minum aman, dan 30% akses air minum perpipaan.

“Pada tahun 2022 lalu, akses masyarakat ke sumber air minum layak mencapai 91%, akses air minum aman 11,8%, dan akses air minum perpipaan baru menjangkau 20,69%, sehingga masih terdapat celah yang signifikan dalam pencapaiannya,” terang Ma’ruf Amin.

Baca juga:  Pnt Joune Ganda Layak Ketua Remaja Sinode GMIM

Selain itu , Wapres juga mengatakan, tidak hanya air bersih, RPJMN juga mengamanatkan terwujudnya 90% akses sanitasi layak, termasuk di dalamnya 15% rumah tangga memiliki akses sanitasi aman, dan penurunan angka defekasi di tempat terbuka hingga 0% pada akhir 2024.

“Pencapaian akses air minum dan sanitasi sesuai target RPJMN tersebut akan mendukung percepatan tujuan ke-6 pencapaian SDGs di tahun 2030, yakni air bersih dan sanitasi layak yang berkelanjutan bagi semua,” pungkasnya.(Chris)

Pos terkait