Manado, BAROMETERSULUT –
Anggota DPD RI Ir Stefanus BAN Liow MAP (SBANL) meminta Pertamina untuk menambah kuota bahan bakar minyak jenis solar di Provinsi Sulawesi Utara.
Hal ini diungkapkannya saat melakukan kunjungan kerja di Kantor Pertamina Cabang Manado, Senin (25/10/2021).
Ia diterima Sales Area Manager (SAM) Pertamina Retail SulutGo, Tito Rivanto Marsono.
Dalam pertemuan yang berlangsung familiar itu, Senator Liow
“Melihat keadaan di SPBU SPBU yang terjadi antrian mobil untuk mengisi solar, saya berharap Pertamina Manado untuk meminta penambahan kuota solar,” katanya.
Ia juga meminta agar Pertamina Manado dapat meningkatkan pengawasan penyaluran elpiji 3 kg.
“Semua harus dipikirkan, apalagi jelang Natal dan Tahun Baru permintaan pasti meningkat,” ujar Liow.
Menjawab pertanyaan dan harapan ini, Sales Area Manager (SAM) Pertamina Retail SulutGo Tito Rivanto Marsono mengatakan, pihaknya akan melapor ke Pertamina pusat terkait kondisi yang terjadi di Provinsi Sulawesi Utara.
“Antrian BBM jenis solar terjadi di seluruh daerah di Indonesia walaupun dengan karakteristik penyebab yang berbeda, tapi kami tetap akan melapor ke pusat terkait apa yang terjadi. Dan untuk pengawasan distribusi elpiji akan lebih ditingkatkan,” kata Tito.
Tito juga mempresentasikan program pembangunan pertashop untuk memudahkan masyarakat mendapatkan bahan bakar minyak jenis Pertalite dan Pertamax.
“Kami membuka kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi mitra kerja kami dengan membangun pertashop,” kata Tito.
Sebelumnya juga, Pemprov Sulut telah mengambil sikap terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey menegaskan tak ada lagi mafia solar di Sulut.
“Sudah tidak ada main solar. Kalau ada kita suruh tangkap,” tegas Olly, Kamis (21/10) di lobi Kantor Gubernur Sulut.
Gubernur menegaskan solar di Bumi Nyiur Melambai masih aman.
“Sebenarnya aman solar. Cuma karena proyek banyak sekali di Sulut jadi torang minta tambah (kuota) supaya aman,” ungkapnya.
Kata dia, patut bersyukur walaupun pandemi tapi proyek banyak mengalir. “Jadi banyak proyek berjalan di Sulut meski di tengan pandemi covid-19,” tandasnya
(Rendy)