BPJS Kesehatan Gandeng BKKBN Cegah Dini Kanker Serviks

IMG-20160801-WA0014IMG-20160801-WA0013Kupang,BS- Dalam rangka optimalisasi fungsi promotif dan preventif,BPJS Kesehatan bekerja sama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era(OASE) kabinet kerja yang dipimpin Ibu Iriana Joko Widodo,kementrian kesehatan dan BKKBN melaksanakan kegiatan pencanangan gerakan promotif dan Preventif dengan pemeriksaan IVA dan Papsmear di Kupang,(30/7/2016).Kegiatan ini secara serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia tepatnya pada 1.558.titik pelayanan pemeriksaan Inpeksi Visual Asam Asetat(IVA) dengan total peserta sebanyak 27 ribu untuk pemerisaan IVA dan sebanyak 10.275 untuk pemeriksaan papsmear.Atas prestasi itu BPJS mendapat rekor MURI sebagai penyelenggara program pemeriksaan IVA csn papsmear terbanyak di Indonesia.

Direktur Utama BPJS Fahmi Idri kepada wartawan mengatakan,jumlah kasus kanker serviks (sejak Januari 2016) yang dirawat jalan mencapai 45.006 kasus dengan total biaya sekitar Rp.33,4 miliar,sementara itu kata Fahmi untuk kasus rawat inap sebanyak 9,391 dengan total biaya Rp.51,3.miliar.”Deteksi dini kanker serviks masuk dalam skema pembiayaan program JKN-KIS,untuk itu karena diharapkan agar kaum wanita segera melakukan skrining kesehatan melalui layanan kesehatan deteksi dini yang disediakan BPJS kesehatan”ujar Fahmi sambil menegaskan kanker serviks tidak menimbulkan gejala awal dan sulit terdeteksi pada stadium awal.

Baca juga:  Soal Perkara Gugatan Lahan di Mapanget, Pemkot Manado Menang di Tingkat Mahkamah Agung

Dia menambahkan,kanker serviks baru terdeteksi pada stadium lanjut,dimana pengobatan menjadi lebih sulit dan biaya yang sangat mahal.Meski demikian,dibanding kanker lain,kanker serviks masih tergolong mudah untuk dicegah dan deteksi melalui deteksi dini dan vaksinasi.

Untuk itu kata Fahmi,guna mengantisipasi terjadinya kanker serviks,peserta JKN-KIS dapat memeriksakan diri terhadap resiko kanker leher rahim pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama(FKTP)atau sarana penunjang lainnya yang bermitra dengan BPJS kesehatan.”Kami berharap agar FKTP berperan aktif mendorong,mengajak dan menggugah peserta JKN-KIS agar melakukan deteksi dini terhadap kanker leher fahim sesegera mungkin”tandas Fahmi sambil menambahkan hingga tahun 2016(bulan Juni) deteksi dini yang dilakukan oleh BPJS kesehatan dengan metode IVA telah berhasil menjangkau 21.146 peserta,sementara Papsmear berhasil menjangkau 37.256 peserta.

Baca juga:  Kapolda Sulut Berikan Arahan kepada Serdik Bintara Polri

Ditempat yang sama,kepala BKKBN pusat Surya Chandra Surapaty didampingi Inspektur Utama BKKBN Dra Mieke Selvia Sangian pada kesempatan itu mengatakan,pada prinsipnya BKKBN mendukung sepenuhnya optimalisasi fungsi promotif dan preventif yang digagas oleh BPJS kesehatan bekerja sama dengan kementrian Kesehatan dan OASE kabinet kerja pimpinan Ibu Iriana Joko Widodo,sebab upaya itu benar tepat waktu dan sangat bermanfaat serta sesuai dengan pendekatan implementasi serta roh dari konsep prioritas pembangunan Nawacita.”Program ini benar-benar sangat dekat dan bersentuhan langsung dengan upaya menekan angka kematian akibat kanker serviks serta sangat membantu kaum perempuan khusus pemegang JKN-KIS untuk melakukan deteksi dini dari ancaman kanker penyebab kematian nomor satu dari jenis kanker yang menyerang wanita”tegas Surya.(nando)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari BAROMETER SULU di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *