Manado,BS-Upaya untuk meminimalisir ketergantungan dan peredaran lem merek Ehabond dan jenis obat-obatan berbahaya,pihak BNN RI dan BNNP Sulut terus melakukan upaya yang stategis dalam bentuk preventif”Pak Budi Waseso telah mengunjungi pabrik lem Ehabond,sementara saya telah menyurati Gubernur Sulut”ujar Kepala BNNP Sulut Kombes Pol Drs Sumirat Dwiyanto,Selasa(24/5/2016)dikantor Bawaslu Sulut.
Sumirat menjelaskan,kedatangan kepala BNN RI Komjen Pol Budi Waseso kelokasi pabrik guna berkomunikasi dan berkordinasi kepada pihak pelaku usaha yang bersangkutan,antara lain soal kemungkinan adanya penganti kandungan zat berbahaya yang menjadi bahan baku ehabond tersebut,sementara itu kata Sumirat selain sosialisasi dan sidak dilingkungan sekolah,terkait dengan lem Ehabond dan obat berbahaya telah menyurati Gubernur Provinsi Sulut dalam hal kordinasi”Bapak Gubernur Sulut menyambut positif dan langsung merespon secara cepat”ujar Sumirat.
Sebagai tindak lanjut kata Sumirat,hari ini(Rabu 25/5/2016) pihaknya akan melakukan rapat kordinasi dengan Dinas Kesehatan,dinas Perdagangan dan Perinďustrian,pihak BPOM Sulut serta dinas dan pihak terkait lainya di kantor Gubernur Sulut,dimana ujar Sumirat rapat itu antara lain membahas langkah pencegahan bersama terhadap penggunaan lem ehabond dan obat berbahaya khusus dikalangan anak dibawah umur,soal mekanisme peredarannya”Sàya berharap rapat ini akan melahirkan satu konsep bersama terkait banyak hal soal bahan kimia berbahaya didaerah ini”tandas Sumirat sambil meminta dukungan dari pihak pengusaha untuk tidak menjual lem ehabond dan jenis obat merek Komix kepada anak dibawah umur dan pihak sekolah dan orang tua mengawasi sikap dan pergaulan anak disekolah dan dilingkungan tempat tinggal(Regina Sambul).