Manado,BS-Laju pertumbuhan ekonomi Sulut yang condong berada diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi tingkat nasional,ternyata seiring dengan laju jumlah pengguna narkoba tingkat nasional,dimana sebelumnya berada diperingkat ke-9 kini bergeser cepat sampai pada peringkat ke-5 dengan jumlah pengguna sebanyak 42,878 ribu jiwa.”Angka ini sangat memprihatinkan dan harus sesegera mungkin disikapi oleh seluruh komponen didaerah ini”ujar Kepala Badan Narkotika Nasioanal Propinsi(BNNP)Sulut Kombes Pol Drs Sumirat Dwiyanto,Jumat(29/4/2016)via pesan singkat Black Berry Masenggernya kepada barometersulut.com.
Menurut Sumirat,suka tidak suka dan dalam keadaan apapun masalah besar yang akan berdampak pada kelangsungan hidup dan kualitas generasi penerus daerah ini harus tetap dilakukan”Kondisi ini masuk kategori darurat,jadi upaya dan tindakannya harus lebih gila,lebih serius,lebih gencar dan lebih intensif lagi tutur mantan Humas BNN RI itu bernada tegas.
Dia mengungkapkan,secara fakta yang didukung dengan penelitian ilmiah yang dilakukan pihak Putlitan UI bekerja sama dengan Bagian Pusitdatin BNN RI selang tahun 2015 silam menyebutkan bahwa akibat mengkonsumsi barang haram itu setiap hari terdapat 3 orang meninggal dunia.”Inilah fakta terburuk akibat mengkonsumsi narkotika dan jenis obatan terlarang lainnya”tandas Sumirat.
Berdasar hal tersebut diatas katanya pihak pengurus persatuan Advokad daerah Sulut terpanggil mendukung program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalagunaan dan Peredaran Gelap Narkoba(P4GN)yang digalakkan didaerah ini.”Komunitas para Advokad didaerah ini menyatakan siap mendukung sepenuhnya program P4GN yang dilakukan oleh pihak BNNP Sulut,khususnya kegiatan tes urine bagi para advokad di daerah ini “ujar Sumirat sambil menambahkan dukungan P4GN itu dilakukan bersamaan para advokad di Sulut melakukan kongres di Manado.
Untuk itu kata Sumirat,selain dilakukan dengan tidak biasa-biasa dan standar-standar,upaya program P4GN seyogyanya mendapat dukungan semua pihak didaerah ini,termasuk organisasi profesi serta komunitas-komunitas lainnya.Sebab kata dia,jika kondisi ini dbiarkan dan dicegah secara konvensional,maka satu saat daerah ini akan jadi pasar bebas narkoba dan angka kematian akibat mengkonsumsi narkoba otomatis meningkat serta kualitas SDM generasi didaerah ini akan anjlok”Jika dibiarkan,maka degradasi mental dan moral akan meningkat seiring meningginya angka kematian yang dini dan sia-sia”tutur Sumirat sambil mengapresiasi komitmen ketua dan penggurus persatuan advokat didaerah ini didaerah ini dalam mendukung program P4GN.
Terlepas dari fenomena real diatas,terkait dengan rencana kunjungan kerja Kepala BNN RI Konjen Budi Waseso ke daerah ini(dalam rangka peringatan Hardiknas tingkat Propinsi Sulut di Tomohon dan Manado,red),maka pihaknya menghimbau seluruh pihak didaerah ini baik pemerintah dan swasta untuk tidak melayani pihak-pihak dan perorangan serta organisasi dan termasuk pihak yang mengatasnamakan lembaga BNN untuk meminta bantuan sumbangan dan dukungan dana dan barang sekaitan dengan kedatangan Budi Waseso dan kegiatan BNNP/Kota lainya”Saya atas nama BNNP Sulut menegaskan tidak ada permintaan dukungan atas kedatangan pak Budi Waseso didaerah ini apapun alasanya,dan jika ada oknum tertentu yang melakukan maka diminta segera melaporkan ke kantor BNN terdekat atau dapat menghubungi call centre BNNP Sulut 24 jam dinomor (0431) 843 444.(nando/tim BS).