JAROD Dialogkan Pilkada di Sulut Yang Damai

Manado,BS –Sebagai salah satu pilar pembangunan, jurnalis yang tergabung dalam Komunitas Jurnalis Online Kota Manado(JAROD),Rabu(2/12) menggelar Dialog publik di hotel Aston yang mengusung tema”Menjaga Soliditas dan Solidaritas Masyarakat dalam mencegajarod politikh konflik sosial menjelang Pilkada serentak Sulut 2015″. Kegiatan dialog dengan isu pesta demokrasi serentak 2015 itu menghadirkan narasumber diantaranya Drs Mahyudin Damis, M.Hum selaku akademisi dan Muhammadu Nur Andi Bongkang, tokoh pemuda Sulut.
Chres Mongkareng selaku ketua panitia pelaksana dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan kegiatan yang dilaksanakan antara lain berupaya untuk menghindari adanya tindakan kriminal dan konflik yang berpotensi merusak tatanan demokrasi di Sulut.”Kegiatan ini sebagai manisfestasi JAROD dalam mendorong terwujudnya Pemilihan Kepala Daerah yang damai di Sulawesi Utara” ujar Chres sambil menambahkan ini merupakan bagian dari partisipasi politik Jurnalis Online Manado dalam melahirkan Pilkada aman dan damai, mari kita wujudkan suasana yang kondusif jelang Pilkada Serentak di Sulawesi Utara.
Nur Andi Bongkang dalam dialog itu menilai bahwa salah satu penyebab rusaknya nilai demokrasi dan praktek politik di negeri ini adalah karena adanya doktrin politik yang dilakukan elit politik dan praktisi politik disaat melakukan kampanye. Dia juga menyebutkan perlunya perubahan paradigma digulirkan secara massif, agar masyarakat dapat mengedepankan rasionalitas saat memilih kandidat kepala daerah yang mereka pilih, bukan terjebak pada isu-isu sektoral keagamaan, dan primordial.”Agama saja kalau dijalankan dengan cara tidak dipelari, dan tidak melalui edukasi, tapi melalui metode doktrin maka akan berbahaya pemeluk agama tersebut. Apalagi politik, jika masyarakat didoktrin saat kampanye oleh para aktor politik dan elit”ungkap Nur.
Sementara itu, ditempat yang sama, Mahyudin Damis mengharapkan kaum muda dapat menjadi corong pemberi pencerahan bagi orang tua mereka, dirinya menyebutkan masyarakat jangan diring pada politik aliran yang lebih banyak membawa mudharat ketimbang manfaat pada masyarakat,”Sulut dikenal sebagai daerah punya toleransi dan semangat kekeluargaan yang tinggi, namun terkait dengan proses demokrasi melalui Pilkada yang damai,maka solidaritas dan soliditas perlu ditingkatkan.”Dalam mendorong Pilkada damai, maka yang perlu dijauhkan adalah isu SARAH,” tutur Mahyudin.
Kegiatan dialog ini selain jurnalis media online juga turut dihadiri aktivis mahasiswa dari HMI, KAMMI, mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat, mahasiswa FISPOL Unsrat Manado, para pelajar dari SMA Negeri 7 Manado, SMA YAPIM, para wartawan koran, wartawan media online dan perwakilan aktivis LSM yang ada di Sulawesi Utara. (Gina)

Baca juga:  Kapolri Mutasi 229 Pati dan Pamen, Ini Daftarnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *