Bupati Sangihe Hadiri Milad Aisyiyah ke-108, Soroti Peran Perempuan dalam Ketahanan Pangan

Tahuna, BAROMETERSULUT.com—Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, menghadiri puncak perayaan Milad Aisyiyah ke-108 yang mengusung tema “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Desa Qaryah Thayyibah Menuju Ketahanan Nasional”, Selasa (3/6). Acara digelar di Aula Masjid Khalid Bin Walid Al Awal, Kampung Moronge Likuang, Kecamatan Tabukan Utara.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Thungari menyampaikan rasa syukur atas eksistensi Aisyiyah yang telah berkontribusi selama lebih dari satu abad dalam pemberdayaan perempuan, pendidikan, kesehatan, serta dakwah sosial kemasyarakatan.

“Ini luar biasa. Organisasi perempuan Islam yang sudah berusia 108 tahun saat negara-negara maju seperti Amerika Serikat bahkan belum selesai memperjuangkan hak-hak perempuan,” ujar Thungari.

Baca juga:  Bupati Minut Joune Ganda Terima Klaim Asuransi Kebakaran Lobi Kantor Bupati Rp 84 Jutaan, Salut Gerak Cepat PT Bumida Sulut

Ia menilai keberadaan Aisyiyah sebagai bukti keteguhan konstitusi organisasi Islam dalam membangun bangsa, termasuk di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Lebih lanjut, Thungari mengaitkan kiprah Aisyiyah dengan program prioritas nasional Presiden Joko Widodo, yakni pendidikan, swasembada pangan, dan energi baru terbarukan.

Menurutnya, dua dari tiga prioritas tersebut sangat relevan dengan peran perempuan.

“Perempuan punya peran kunci dalam pendidikan karena sebagian besar waktu anak-anak dihabiskan bersama ibu di rumah. Begitu pula dalam ketahanan pangan, ibu-ibu menjadi ujung tombak pengelolaan dapur dan konsumsi keluarga,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Muhammad Ali Lintuhaseng, menekankan bahwa Aisyiyah telah melampaui batas-batas sosial sejak awal kelahirannya pada 1917, ketika perempuan masih terbatas pada urusan domestik.

Baca juga:  Michael Thungari Terima Kakan Kemenag, Bahas Persiapan Keberangkatan 20 Calon Haji

“Ini bukan sekadar perayaan, tetapi momen reflektif yang menggambarkan kebersamaan, cinta kasih, dan sinergi. Aisyiyah telah membuktikan bahwa perempuan bisa menjadi agen perubahan,” tutur Lintuhaseng.

Ia juga menyoroti pentingnya gerakan perempuan dalam membangun ketahanan pangan desa, yang menurutnya dapat memperkuat kecamatan, kabupaten, hingga ketahanan nasional.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kepulauan Sangihe, Chery Soeyouenus, Kepala BPBD Sangihe Wandu Labesi, Kepala Kesbangpol Godfried Pella, Camat dan Kapolsek Tabukan Utara, serta para tokoh Muhammadiyah dan organisasi perempuan Islam lainnya.

(Advertorial)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari BAROMETER SULU di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *