Tahuna, BAROMETERSULUT.com– Keberadaan hutan lindung di Kabupaten Kepulauan Sangihe belakangan ini sangat memprihatinkan, kerusakan alam atas ulah manusia kian memburuk, stawa endemik makin hari makin punah.
Hal ini harus disadari manusia. Segi Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Sangihe dr Rinny Tamuntuan beri pesan menyentuh.
“Tanggung jawab dan melestarikan hutan lindung, dan satwa endemik menjadi tanggungjawab kita bersama,” ujar Tamuntuan ketika membuka Semiloka pengembangan perhutanan sosial, mendukung peningkatan kesejateraan masyarakat, dan pembangunan Kabupaten Sangihe, oleh perhimpunan Burung Indonesia, di ruang rapat rumah jabatan Bupati, Rabu (31/5/2023).
Dirinya memberikan apresiasi kepada perhimpunan Burung Indonesia. Dimana, telah mengagendakan Semiloka.
Menurut dia, hal ini sangat penting dilaksanakan, mengingat keberadaan hutan lindung maupun burung endemis yang notabene menjadi ikon di Kabupaten Kepulauan Sangihe saat ini sangat memprihatinkan.
“Saya memenbeti apresiasi dan terima kasih kepada pihak burung Indonesia, yang memberikan perhatian dalam perkembangan pelestarian alam, khususnya hutan lindung dan burung endemik di Kabupaten Sangihe, dengan kegiatan semiloka ini para peserta dapat membahas dan memberikan masukan-masukan dalam rangka pelestarian hutan, melalui pengembangan perhutanan sosial,” jelasnya.
Kegiatan Semiloka turut dihadiri dari dinas kehutanan Propinsi, balai PSKL wilayah Sulawesi,asisten satu Setda Johanis Pilat dengan peserta dari Polres Sangihe,Kodim, UPTD KPH Unit III, Bapelitbangda, dinas Koperasi dan UMKM, dinas lingkungan hidup, dinas pertaian, dinas ketahanan Pangan, dinas Pariwisata, dinas PUPR, dinas PMD, Camat, Kapitalaung, perkumpulan sampiri dan perwakilan kelompok tani hutan.
(Christ)
