Manado,BAROMETERSULUT.com-Kepala Unit Transfusi Darah (KUTD) RSUP Kandou Manado dr Steven Lapian kepada Barometersulut.com Selasa (13/9) mengatakan pihaknya dapat melayani calon pendonor Aferesis yang didukung dengan peralatan dan SDM yang sesuai standar.
Donor aferesis adalah salah satu jenis dari kegiatan medis donor darah. Namun, dalam prosedurnya, donor aferesis ternyata berbeda dengan pengambilan darah lengkap (darah biasa).
Menurutnya, sepanjang calon pendonor itu dalam keadaan sehat dan memenuhi syarat diatas, maka proses donor akan aman, lancar dan aman bagi pendonor.Sepanjang ini semua pendonor Aferesis yang dilayani di UPT RSUP Kandou Manado selalu aman, nyaman dan praktis tidak ada kelainan pasca melakukan donor.
“Kita mendonorkan darah adalah ucapan syukur kepada TUHAN yang menganugerahkan semua kepada yang baik kepada kita, terutama kesehatan. Kalau kita menerima darah berarti kita sedang tidak sehat. Lebih baik memberi daripada menerima.”tandas dr.Steven Lapian.
Jika Anda berencana ingin melakukannya dalam waktu dekat, mari menyimak ulasan mengenai donor aferesis berikut ini.:
Donor darah aferesis dilakukan dengan mengumpulkan sejumlah komponen yang diperlukan dalam kantong darah khusus, kemudian sel darah merah dan komponen lainnya dikembalikan ke dalam tubuh pendonor.
Apa itu donor aferesis?
Donor darah aferesis adalah sebuah proses otomatik yang memungkinkan pendonor menyumbangkan darah dan kemudian memisahkan keseluruhan darah tersebut ke dalam beberapa komponen.
Seperti Anda ketahui,terdapat empat komponen darah manusia,yakni sel darah merah,sel darah putih,trombosit, dan plasma.Terkadang, untuk mengobati suatu penyakit, salah satu komponen tersebut mungkin perlu dihilangkan atau dipisahkan.
Nah,donor aferesis ini memiliki proses yang beda dan unik. Adapun gambaran prosesnya seperti di bawah ini.
Darah yang keluar melalui jarum masuk dalam mesin aferesis. Mesin akan memisahkan sel darah merah dan trombosit.
Sel darah merah akan dikembalikan ke dalam tubuh,sedangkan trombosit akan dimasukkan ke kantong darah khusus untuk diberikan kepada pasien.
Umumnya,lamanya waktu penyumbangan darah lengkap (darah biasa) berlangsung selama 15-20 menit. Sementara donor darah aferesis bisa membutuhkan waktu 1-1,5 jam.
Meski memakan waktu lebih lama, tapi prosedur pengambilan darah aferesis terbilang mudah, tidak menyakitkan, dan memiliki banyak manfaat.
Siapa saja yang perlu mendapat donor aferesis?
Donor aferesis kebanyakan digunakan kepada mereka yang membutuhkan trombosit dalam jumlah banyak untuk mempercepat proses pembekuan darah saat terjadi perdarahan.
Hasil dari pengambilan darah ini diperlukan bagi pasien dengan beberapa kondisi kesehatan seperti di bawah ini:
kelainan darah,dbd (demam berdarah dengue),
kanker,transplantasi,pasien yang menjalani operasi, dan Persiapan pasien terapi radiasi.
Syarat menjadi pendonor aferesis
Hampir sama dengan pengambilan darah pada umumnya,bagi Anda yang berencana melakukan donor darah aferesis harus memenuhi beberapa syarat yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Permenkes 91 2015), di antaranya sebagai berikut.
Berusia 17-60 tahun.
Pernah melakukan donor darah sebelumnya.
Memiliki hemoglobin 12,5-17 mmHg.
Jumlah trombositnya di atas 200 ribu/mm3.
Tekanan darah 90/60 mmHg 160/100 mmHg, selisih sistolik diastolik lebih 20 mmHg
Denyut nadi 50-100 kali permenit, teratur
Suhu tubuh 36,5 – 37,5 0C
Berat badan minimum 55 kg.
Interval waktu : 2 minggu setelah aferesis trombosit terakhir 1 bulan setelah donor darah lengkap Frekuensi : 26 kali pertahun, interval 2 minggu Volume maksimum : maksimum 13 % volume darah total, 8,5 mL per kilogram berat badanJumlah minimal Trombosit pendonor 150.000 per mikroliter, diutamakan yang 200.000Kondisi tubuh sehat.
Tidak minum obat aspirin atau produk yang mengandung aspirin 48 jam sebelum donor darah. Wanita belum pernah hamil.
Bagaimana prosedur donor aferesis?
Sebelum melakukan donor, Anda diwajibkan untuk melakukan serangkaian prosedur.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan dan keamanan tubuh. Berikut ini prosedur yang harus Anda perhatikan dan lakukan.
1. Skrining
Calon pendonor akan melakukan skrining infeksi menular lewat transfusi darah (IMLTD) dan dinyatakan layak untuk diambil darahnya.
2. Pengambilan sampel darah
Sebelum memulai proses donor, pihak medis akan mengambil sampel darah untuk pemeriksaan hematologi sebanyak 3-5 ml. Setelah hasil pemeriksaan keluar, calon pendonor mengisi formulir penjelasan dan persetujuan (informed consent).
3. Pemeriksaan medis
Pendonor kemudian akan menjalani pemeriksaan medis dan mendapatkan penjelasan interpretasi hasil dari dokter untuk persiapan proses donor aferesis.
4. Melakukan donor darah aferesis
Pendonor kemudian menuju ruangan khusus untuk dilakukan pengambilan darah yang berlangsung kurang lebih selama 1-1,5 jam.
5. Istirahat
Setelah selesai, pendonor akan beristirahat di tempat tidur selama 10 menit kemudian dipersilahkan untuk mengonsumsi beberapa menu makanan yang bergizi, seperti telur, susu, agar tubuh tetap fit.
6. Penyerahan hasil donor
Darah hasil donor ini kemudian dikirim ke rumah sakit untuk ditransfusikan kepada pasien yang membutuhkan.
Semua prosedur aferesis melibatkan darah yang ada di pembuluh darah pendonor. Darah tersebut masuk ke dalam tabung mesin dan selanjutnya dipisahkan berdasarkan komponen darah.
Pemisahan dilakukan dengan proses sentrifus atau penyaringan darah di dalam mesin.
Setelah pemisahan, komponen darah yang diinginkan dihilangkan, sedangkan sisa komponen darah dimasukkan kembali ke tubuh pendonor.
Seluruh prosedur tidak menimbulkan rasa sakit dan tentunya aman. Pasalnya, hanya sebagian kecil dari trombosit Anda yang dikumpulkan, sehingga tidak akan terjadi risiko perdarahan.
Perlu Anda Ketahui
Sekali saja Anda menjadi pendonor aferesis berarti telah menyelamatkan 1-2 orang pasien yang berbeda. Interval antar donor darah aferesis minimal 2 minggu sekali. Pengambilan tak melebihi 13 persen volume darah total, 8,5 mL per kg berat badan. (Permenkes 91 2015)
Adakah efek samping dari donor aferesis?
Dilansir dari North Estonia Medical Centre, ada beberapa kemungkinan efek samping yang akan dialami setelah melakukan pengambilan darah dengan metode aferesis, seperti berikut ini.
Perasaan dingin ketika sel darah merah dikembalikan ke tubuh. Rasa gatal ringan pada bibir jika seseorang sensitif terhadap antikoagulan.Mengalami hematoma atau memar di lokasi penusukan jarum.Pusing.Mual.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena reaksi tersebut bersifat sementara dan dapat hilang dengan sendirinya.
Kendati tidak membahayakan, dalam beberapa kasus, prosedur ini dapat menyebabkan komplikasi atau masalah kesehatan yang serius.
Terlebih lagi, jika Anda tengah mengalami beberapa kondisi di bawah ini seperti:
perdarahan,infeksi,tekanan darah rendah, dan kram otot.
Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan dokter terkait kondisi kesehatan Anda saat ini. Beri tahu dokter atau tenaga medis sebelum melakukan prosedur pengambilan darah.
Di samping efek samping tersebut, dengan melakukan donor aferesis, maka secara tidak langsung Anda dapat mengetahui kondisi kesehatan secara berkala, meliputi tekanan darah, nadi, tinggi badan, berat badan, hasil laboratorium (hemoglobin, trombosit, lekosit, dll).
Selain itu, Anda juga dapat mengetahui hasil laboratorium mengenai kemungkinan adanya infeksi menular lewat transfusi darah (IMLTD), seperti HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis.
Kepada Unit Transfusi Darah(UTD) RSUP Prof.dr.RD Kandou dr Steven Lapian kepada media ini menuturkan, sepanjang calon pendonor itu dalam keadaan sehat dan memenuhi syarat diatas, maka proses donor akan aman, lancar dan aman bagi pendonor.
“Kita mendonorkan darah adalah ucapan syukur kepada TUHAN yang menganugerahkan semua kepada yang baik kepada kita, terutama kesehatan. Kalau kita menerima darah berarti kita sedang tidak sehat. Lebih baik memberi daripada menerima.”tandas dr.Steven Lapian.(Nando)
Sumber:
Donor Aferesis. (2019, September 5). Yayasan Laskar Aferesis Berbagi. Retrieved 30 Mei 2022, from https://aferesis.or.id/donor-aferesis/
Complications of donor aferesis. (n.d.). PubMed. Retrieved 30 Mei 2022, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15880355/
Aferesis donation. (n.d.). Lee Health | Lee Health. Retrieved 30 Mei 2022, from https://www.leehealth.org/our-services/blood-centers/aferesis-donation
Aferesis. (2019, October 28). Yale Medicine. Retrieved 30 Mei 2022, from https://www.yalemedicine.org/conditions/aferesis
Prosedur donor aferesis. (2021, June 2). DonorDarah.info. Retrieved 30 Mei 2022, from https://donordarah.info/prosedur-donor-aferesis/
Aferesis donations | UCLA blood and platelet center Los Angeles, CA. (n.d.). UCLA Health: Center for High Quality Health Care Services. Retrieved 30 Mei 2022, from https://www.uclahealth.org/gotblood/donate-platelets
Berencana Donor Aferesis?
https://hellosehat.com/kelainan-darah/donor-aferesis/
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah.(*/nando)