Minahasa, BAROMETERSULUT –
Rumah duka di Kelurahan Watulambot Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara dipadati pelayat.
Mereka datang untuk memberi penghiburan kepada keluarga yang dirundung duka atas meninggalnya Bryce Runtu (31), putra terkasih Pelaksana Tugas (Plt) Kejati Sulawesi Utara Fredy Runtu, akibat diduga disengat lebah, Senin (17/01/2022) sore sekira pukul 15.30 Wita.
Bukan hanya itu, ucapan turut berduka cita juga memenuhi branda facebook milik Plt Kejati Sulut Fredy Runtu dan Ketua Panitra PN Manado Enda Maukar (Keluarga Fredy Runtu-Maukar). Teman, sahabat dan kerabat menghibur kuarga dengan kalimat-kalimat penghiburan.
“Kami Turut Berduka Cita Yang Dalam.
Selamat Jalan Ke Rumah Bapa Di Surga Putra Tercinta dari Bapak Kajati Fredy Runtu & Ibu Ketua Panitera PN Manado Ibu Enda Maukar,”tulis akun facebook Henny Soetrisno.
Ucapan duka dan pengiburan juga disampaikan warga Tondano yang tinggal di Jakarta lewat akun facebooknya dan ikut ditandai bersama Fredy Runtu dan Enda Maukar.
“Turut berduka cita Atas di panggilnya Oleh Bapa di surga Anak tercinta dari Kel Runtu Maukar (Pak Fredy Runtu & Ibu Enda Maukar) Tuhan sumber penghiburan yg sejati,”tulis Irma Paath New.
“Selamat jalan Brais Runtu kerumah bapa di surga moga kel istri anak2 juga orang tua bpk Fredy Runtu n ibu Enda Maukar diberikan penghiburan yg sejati,”tulis Meyke Karouw
Bryce diketahui mengalami sengatan lebah di kebun saat memetik cabai tepatmya di Kelurahan Watulambot, Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Saksi mata Jhon Runtu kepada wartawan menceritakan, awalnya korban Bryce Runtu (31), bersama supir, ayah mertua dan saudaranya yang juga anak dari saksi, sedang memetik cabai kebun miliknya. Tidak disangka, tiba-tiba ratusan lebah menyerang mereka. Dengan keadaan panik, mereka berempat masing-masing berlari menyelamatkan diri.
“Bryce sempat menelpon saya, memberi tahu bahwa mereka sementara dikejar lebah. Saya langsung berlari ke arah kebun. Saat saya tiba, ia sudah tergeletak di jalan. Kesadarannya mulai hilang,”tutur Jhon.
Melihat kondisi korban, ia langsung mencari pertolongan untuk membawa korban ke rumah sakit. Namun kata Jhon, perlu beberapa menit sampai ada yang bersedia mengantarkan korban.
“Saya langsung mencari pertolongan untuk membawah korban ke rumah sakit. Namun agak kesusahan karena banyak yang tidak bersedia mengantarkan ke rumah sakit dengan berbagai alasan. Butuh beberapa waktu untuk mendapatkan orang yang bersedia menolong,”tutur Jhon dengan sedih.
Korban diketahui meninggalkan istri dan dua orang anak putra dan putri yang masih kecil. (Rendy)