Sulut, BAROMETER –
Patricia Mawitjere Hadirkan aplikasi pertama di Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Sulut, hal tersebut merupakan terobosan dan inovasi dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) lewat aplikasi mobile dalam menginformasikan kebudayaan di Sulawesi Utara.
Lewat kegiatan Expo Aksi Perubahan 2021, Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA), Tematik Digital Government yang digelar oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Daerah Provinsi Sulut di Ruang Mapaluse Kantor Gubernur, Senin (27/09/2021), Mawitjere menjelaskan secara detail fungsi dan manfaat dari aplikasi Budayatorang.com.
Mantan Plt Kadis Dinas Kebudayaan Sulut ini menjelaskan bahwa, Budayatorang.com adalah platform satu data berbasis web dan aplikasi mobile untuk database dan Informasi Kebudayaan di Sulut.
“Aplikasi ini memuat semua data sanggar, pelaku seni,
fasilitas kesenian, komunitas seni, event-event Budaya, program budaya sampai pada kegiatan Budaya yang ditampung dalam satu database, sehingga memudahkan masyarakat dan pelaku seni mencari informasi terkait Kebudayaan Sulawesi Utara,” terangnya disela-sela kegiatan Expo.
Mawitjere pun memaparkan bahwa, Dashboard Budaya Torang dikembangkan kedalam aplikasi android dan iOs.
“Rencana operasinya dipertengahan Oktober bula depan,” ungkapnya.
Tambahnya, saat ini aplikasi tersebut berbasis web dengan Label Budaya torang.
*Hal ini tentunya sekaligus menjadi kampanye digital untuk membangkitkan semangat budaya di Sulawesi Utara, dengan harapan Jangka Panjang akan menjadi PUSAT BUDAYA SULUT BERBASIS DIGITAL dengan tagar #BudayaTorang,” ujarnya lagi.
Mawitjere pun mengatakan, BudayaTorang.com bisa di akses oleh pengunjung darimana saja dan kapan saja. Dalam mengisi data budayatorang.com memiliki tingkatan user yang berbeda seperti admin, editor dan kontributor sehingga memudahkan proses penginputan data serta dapat di kontrol.
“Kedepan setiap hasil karya seniman Budayawan, Kearifan Budaya lokal akan tersimpan dalam aplikasi ini sebagai arsip bahkan menjadi Edukasi bagi masyarakat sebagai Warisan Budaya,” tandasnya.
(Rendy)