JAKARTA, BAROMETERSULUT.com- Pihak Kemenko PMK RI mencanangkan Kabupaten Minahasa Utara menjadi Kabupaten percontohan se Indonesia terkait program revolusi mental, sehubungan dengan baru digelarnya Kabupaten Bumi Revolusi Mental di Minahasa Utara. Hal itu terungkap saat Bupati Minahasa Utara (Minut) Joune Ganda bertandang ke kantor Kemenko PMK Rabu (23/6/2021) dalam rangka memenuhi undangan rapat oleh Kementerian besutan Muhadjir Effendy itu.

Diketahui agenda rapat tersebut dilakukan secara daring bersama beberapa Kementerian. Bertindak sebagai pemimpin rapat adalah I Nyoman Shuida Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, didampingi Asisten Deputi Revolusi Mental R. Alfedo Sani. Turut hadir secara offline Kepala Kesbangpol Provinsi Sulawesi Utara Steven Liow.
Sebagai narasumber dalam meeting secara virtual ini adalah Sesmenko PMK Satya Sana Nugraha, Staf Khusus Menko PMK Prof Rafik Karsidi, Alisa Wahid dari GTN GNR, Staf Khusus Presiden Arif Budimanta serta Bupati Minahasa Utara Joune Ganda.

Dalam rapat tersebut JG sapaan akrabnya memaparkan program Pemerintah Kabupaten Minut dalam menjalankan pemerintahan yang memenuhi nilai-nilai yang akan dicapai sebagai Kabupaten Bumi Revolusi Mental. Menurutnya, ada 5 program yang wajib dan harus dilakukan yakni Gerakan Minahasa Utara Melayani, bersih, tertib, mandiri dan bersatu.
Minahasa Utara dijadikan Kabupaten Bumi Revolusi Mental oleh Provinsi karena memiliki kepemimpinan yang baru. Hal inilah yang memacu semangat pemerintahan yang baru yakni Joune Ganda dan Kevin William Lotulung (JG-KWL) untuk melakukan transformasi total.

“Kebersihan lingkungan kerja dan kedisiplinan menjadi hal yang wajib harus dilakukan seluruh ASN di Pemkab Minut. Lingkungan Pemkab Minahasa Utara harus rutin melakukan bersih-bersih, kemudian harus disiplin masuk jam kantor dan setiap rapat tidak ada yang molor lagi. Kebiasaan ini akan diminimalisir bahkan harus dihilangkan di era JG-KWL. “Rapat-rapat resmi semakin diperketat supaya tidak terlambat di era pemerintahan JG-KWL,”ucapnya.
Sementara itu Prof Rafik Karsidi mengapresiasi kearifan lokal Sulawesi Utara yakni Mapalus atau Gotong Royong. Menggerakkan perubahan berbasis kedaerahan. “Apa yang disampaikan oleh pak bupati Luar biasa. Terima Kasih untuk semangat gotong royong bersama-sama membangun Minahasa Utara,” ujar Prof Rafik.

Adapun Kekuatan yang yang mendukung seperti itu, lanjutnya, seperti disupport banyak Kementerian, artinya sekarang ini tinggal Pemerintah Minahasa Utara yang harus merealisasikan apa yang dicita-citakan dan diharapkan oleh masyarakat.
“Secara keseluruhan bagi saya keberhasilan ini rupanya satu saja kuncinya. Kepemimpinan Pak Bupati di tengah politik yang diutamakan bukan kepemimpinan transaksional melainkan Kepemimpinan transformasional,” tegasnya. (advetorial)