MINAHASA,Barometersulut.com-Sebagai rangkaian pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 99 tahun 2017, Senin (31/7/2017) salah seorang personil Kodim 1302 Minahasa yang tergabung dalam tim satgas TMMD ke 99 melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMP Negeri 6 Satap Kawangkoan Kabupaten Minahasa.
Kegiatan KBM yang diikuti sebanyak 57 siswa ini menghadirkan pengajar Sertu Novi Ponto dengan materi Wawasan Kebangsaan.
Komandan Kodim 1302 Minahasa selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD ke 99 Letkol Inf Juberth Nixon Purnama dalam rilisnya mengatakan kegiatan KBM salah seorang anggota Satgas TMMD ini merupakan rangkaian kegiatan TMMD dalam bidang non fisik yaitu menyampaikan materi faham kebangsaan,bela negara dan cinta tanah air.”Kegiatan KBM oleh anggota Satgas ini merupakan salah satu penyabaran kegiatan non fisik dalam pelaksanaan TMMD ke-99 tahun 2017 ini.” ujarnya.
Nixon menambahkan memberikan apresiasi kepada Kepala Sekolah (Kepsek) SMP N 6 Satap dan anggota Satgas TMMD ke 99 selain kegiatan non fisik TMMD ke 99 Tahun anggaran 2017,kegiatan KBM ini juga sebagai implementasi dari perintah komando atas yakni agar seluruh personil TNI harus memberikan pemahaman soal kebangsaan,menumbuhkan semangat bela negara serta rasa cinta tanah air.”Kegiatan mengajar soal bela negara di Sekolah adalah salah satu tugas kami yang harus dilaksanakan oleh jajaran Kodim 1302 Minahasa,tidak saja pada pelaksanaan TMMD ini.”tandas Nixon sambil menegaskan hal ini dilakukan atas dasar kepedulian terhadap kondisi dekadensi moral dan mulai lunturnya semangat dan jiwa nasionalisme dikalangan generasi muda khususnya pelajar.
Pada kesempatan itu Wakil kepsek SMP N 6 Satap Kawangkoan Fredy Mendung mengatakan ternyata TNI bukan hanya pintar dan jago berperang tapi hebat juga dalam mengajar.Selain itu dalam memberikan materi juga sangat menguasai bahan,materi yang disampaikan sangat bermanfaat dan berharga bagi para siswa dan siswi sehingga mereka bisa mengetahui dan memahami tentang bahayanya paham dari ISIS,Radikalisme dan Intoleransi “Dengan penyampaian materi ini,kami juga sebagai guru boleh mengerti tentang paham paham yang berseberangan dengan idiologi negara,bagi kami dasar negara yakni Pancasila dan NKRI bagi kami adalah Harga mati untuk dijaga dan dipertahankan.”ungkap Fredy.
Sementara itu salah seorang murid Evanglica Ruru siswi kelas VII mengungkapkan rasa senang dan bangga dapat menerima materi pelajaran penting tentang wawasan kebangsaan,dimana di dalamnya mengajarkan untuk menolak gerakan radikalisme,ISIS dan Idiologi yang bertentangan dengan Pancasila sebagai dasar negara.”Pada intinya materi ini dimaksudkan agar kami memahami soal tantangan dan ancaman bangsa terkait gerakan radikalisme dan terorisme serta memotivasi agar generasi muda mengisi alam kemerdekaan ini dengan hal-hal positif dan bermanfaat.”tuturnya.(Regina TS)