Fakta menyatakan saat ini dunia termasuk negara Indonesia sedang dalam intaian bahaya dan ancaman zat berbahaya bertitel”Narkoba”dan zat aditif lainnya.Fenomena mencengangkan seantero pejabat didunia ini seakan menjadi satu signal bahwa narkoba telah menjadi satu ancaman serius yang dapat mematikan generasi penerus bangsa Indonesia.Sangking tingginya ancaman ini,Presiden RI Joko Widodo telah menetapkan bahwa Indonesia saat ini dalam keadaan DARURAT NARKOBA.
Catatan Akhir Pekan:Fernandus Yusi Adam
_______________________________________
Suatu siang akhir pekan lalu saya mendapat pesan berbasis data dari Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Manado Bpk AKBP Eliasar Sopacoli untuk datang ke kantornya.”Bung..kalau ada waktu jam 10 pagi ini merapat kekantor saya.”.demikian penggalan pesan dari Sang Komandan BNNK kota Manado…”Siap komandan..akan merapat,”demikian aku membalas ajakan dari pak Eli,sapaan akrabnya.
Sejak saya memasuki halaman kantor bergaya “rumah panggung” markas komando BNNK kota Manado,nampak terlihat dengan jelas atribut perang tehadap narkoba antara lain berupa standing banner “STOP NARKOBA”
Bertempat dilantai dua,saya dan pak Eli memulai kegiatan “Balamu” soal bahaya,masalah dan solusi serta strategis pencegahan dan penindakkan yang telah BNNK Kota Manado lakukan.
Menurut Eli,berdasarkan tingkat dan urgensi dari peredaran dan penyalagunaan serta perdagangan gelap narkotika,maka selain akan terus memaksimalkan kegiatan penyuluhan dalam program Pencegahan Peredaran Penyalagunaan dan Perdagangan Gelap Narkotika (P4GN) yang menjadi motor dan dinamisasi kinerja dan Upaya BNNK dalam mencegah dan memperkecil peredaran barang terlarang itu,dia juga melakukan upaya akselerasi dengan program kerja pemerintah daerah,TNI dan Polri serta lembaga negara lainnya serta terus mendorong partisipasi publik untuk terpanggil dan tertantang melakukan gerakan moral bersama.”TOLAK NARKOBA”.”Untuk persoalan narkoba,harusnya nama BNN,Pemerintah daerah dan masyarakat menyatu dalam satu kekuatan besar bersama untuk angkat genderang perang melawan ekspansi bisnis terlarang itu”ujar perwira polisi berkumis lebat itu.
Dia mengatakan,untuk itu dalam setiap kesempatan berada pada ruang publik baik formal maupun non formal selalu memotivasi elemen masyarakat dari berbagai latar belakang status sosial untuk sama-sama”Bermapallus”untuk menghadapi bahaya dan ancaman narkoba dimana saat ini data menyebutkan ada 33 orang di Indonesia dalam sehari meninggal karena narkoba.”Angka kematian itu akan menurun ketika pemberantasan narkoba tidak saja dilakukan oleh BNN akan tetapi diperangi oleh seluruh stakeholder didaerah ini.”ungkap ayah terkasih dari Mick Mario Supacoly SH, dr Mick Gregg Supacoly Mars dan Mick Mordhekay Sopacoly itu.
Menurut mantan Kasat Intel Polresta Manado,selain memaksimalkan program P4GN dikalanga generasi muda khususnya usia sekolah,konsep pencegahan saat ini dilakukan dengan beragam teknis diantaranya membangun kemitraan dengan ormas pemuda seperti Organisasi Persatuan Putra-Putri Brimob (PPPB) Kota Manado, organisasi formal dan lembaga negara lainnya seperti Kodim 1309 Manado,Polresta Manado,Pemerintah Kota Manado melalui dinas pendidikan serta SKPD terkait lainnya,saat ini pihaknya juga sedang menggalang partisipasi tokoh agama yang ada dikota Manado dengan cara menerbitkan satu buku panduan sosialisasi bagi umat beragama masing-masing didesain sesuai dengan kaidah dan liturgi agama masing-masing.”Kami berharap dukungan para tokoh agama untuk turut mensosialisasikan soal bahaya narkoba bagi umat masing-masing ketika sedang menjalankan tugas pokoknya dalam melayani jemaat.”ungkap pejabat yang doyan ikan bakar itu.
Pada akhir perbincangan singkat,dengan kondisi gaya hidup dikota ini yang cenderung “Lify style dan konsumtif”itu maka pada prinsipnya hal itu menjadi satu ladang yang subur bagi peredaran narkoba dan obat keras lainya,sebab dampak yang diharapkan dari pemakaian bahan terlarang itu ada dua bentuk yakni dampak physikologis akan mengalami suasana yang happy dan enjoy dan dampak sosial pemakai dianggap ikut trend hidup kota Metropolitan sekelas Kota Manado.”Pada prinsipnya bicara narkoba adalah bicara universal,dampak yang ditimbulkan juga sangat kompleks,maka dari itu untuk menekan tingkat ancaman dan bahaya yang ditimbulkannya,selain ancaman hukuman dan tembak mati dan sangsi sosial maka untuk yang namanya NARKOBA dibutuhkan satu semangat dan gerakan serta aksi nyata dari seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali termasuk insan pers melalu penyajian informasi yang berimbang,edukatif dan informatif sesuai fakta dan kearifan lokal Kota Manado yang heterogen ini.”ujar suami tercinta dari Ny Christin Kunu itu menutup sesi”Balamu”edisi @18032017 di Mako BNNK Manado kawasan Bumi Beringin sambil menikmati santapan siang ikan bakar ala staf BNNK Manado dibawah komando Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat(P2M) Ibu Diane Kawatu(*******)
.