Konsep Wisata Modern Berbasis kearifan Budaya Lokal

Manado,BS-Konsep dan strategi pembangunan Kepariwisataan di daerah ini harus segera direformasi secara total dan berjenjang,jika tidak akan mengalami stagnasi yang berkepanjangan.”Jika sekarang tidak mau upayakan satu pembaharuan dalam berbagai aspek,maka pembangunan pariwisata didaerah ini akan jalan ditempat”ujar ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia(PHRI)Provinsi Sulut Johnny Lieke kepada Barometersulut.com Rabu(8/6/2016) kantornya.

Menurut Johnny sapaan akrabnya, pada prinsipnya secara kuantitas antara lain diukur dari laju kunjungan wisatawan tercacat mengalami peningkatan yang cukup signifikan,namun jika dikaji secara kualitas kunjungan wisatawan yang dilihat dari indikator lamanya wisatawan itu berada didaerah ini termasuk parameter tingkat kepuasaan selama berada di daerah ini.”Pengunjung didaerah kita memang banyak dan beragam,namun untuk indikator lama tinggal itu masih jauh dari harapan”ungkapnya

Baca juga:  Pangdam Minta Prajurit Jangan Jadi Pelanggar Hukum

Dia menjelaskan,penyebabnya bukan karena daya tarik destinasi yang tidak menarik untuk lama dinikmati,namun kendala utama adalah konsep wisata yang ditawarkan belum”One Stop Service” dan masih dengan “Full Local Style”jadi harus segera direformasi menjadi satu konsep wisata yang modern namun tetap dengan pendekatan kearifan potensi lokal.”Kita harus proaktif dan tidak bosan untuk belajar dari negara tetangga kita seperti Singapura dan Malasya dalam membangun dan menjual potensi wisatanya”ujarnya.

Selain itu ungkap Johnny,disamping hal tersebut diatas secara teknis kemajuan dunia kepariwisataan juga dipengaruhi kesiapan perangkat kepariwisataan itu sendiri,antara lain kesiapan destinasi yang menarik dan lengkap sarana dan prasarana pendukung,kesiapan infrastruktur menuju area destinasi yang baik,konsep pariwisata yang terintegrasi dengan teknologi informasi yang canggih,regulasi yang tidak berbelit-belit serta yang paling dominan dan urgen adalah kesiapan Sumber Daya Manusia(SDM) pelaku wisata yakni tenaga perhotelan,jasa kuliner,staf Travel dan tenaga Guide yang menguasai peta lokasi dan potensi wisata serta menguasai bahasa internasional dan mampu bekerja secara profesional”Jika potensi pariwisata kita dikemas secara one stop service yang didukung dengan kesiapan pelaku wisata yang mumpuni serta komitmen seluruh stakeholder,saya optimis pariwisata kita akan memiliki nilai jual dan daya saing tinggi didunia”tandas owner Hotel Plaza Manado itu sambil menambahkan jika potensi Tri In One(Pemerintah,swasta dan Masyarakat) bersatu maka bidang pariwisata akan menjadi”Streaker”pertumbuhan ekonom(nando).20151015_13231920151015_132319 20151212_155908

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *