Manado, Barometersulut.com– Bisa Festival ini diikuti oleh kelompok peserta asli Minut yang memang pelaku-pelaku usaha kuliner.
Hal ini dikatakan Adriana Dondokambey anggota DPR-RI, selaku Juri dalam kegiatan yang digagas Direktorat Event Daerah Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia program Bisa Festival, yang digelar Kamis, (11/5) di Talise Park, Desa Kolongan, Kalawat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Menurut Adriana, kuliner sangat mendukung program pemerintah Sulawesi Utara.
“Kenapa harus kuliner, dan dilombakan karena sekarang sudah go digital jadi bagaimana kue-kue khas Minut bisa mendukung dan menunjang program pemerintah Sulawesi Utara,” kata kakak kandung Gubernur Sulut Ini.
Selain itu Adriana menutur, di Minut ada Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Likupang dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kuliner sangat menunjang hal itu.
Dengan begitu Adriana berharap para pelaku usaha bisa lebih meningkatkan kualitas kuliner mereka.
“Rasa kue yang kami cicipi ini semuanya enak, tinggal bedanya dari penampilannya,” terang Adriana, sembari mengapresiasi lomba yang pertama kali digelar di Minut ini.
Dalam kesempatan ini, Adriana Dondokambey anggota DPR-RI selaku pemrakarsa kegiatan ini hadir didampingi Dinas Pariwisata Minahasa Utara dibawa pimpinan Kepala Dinas (Kadis) Femmy Pangkerego, juga tim dari Dinas Pariwisata Sulawesi Utara dibawah pimpinan Kadis Henry Kaitjily.
Sementara dari Kemenparekraf yang hadir Joko Suharbowo yang merupakan Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Event Daerah.
Diketahui, Bisa Festival melombakan masakan kue khas Manado di Minahasa Utara, yang diikuti 13 Kelompok Peserta. Bisa Festival ini, pesertanya dinilai oleh para juri baik Adriana Dondokambey, Kadis Femmy Pangkerego dari Kemenparekraf dan ada satu Chef, dengan jenis kue yang dilombakan di antaranya, Lampu-lampu, Koyabu, Onde-onde, Cucur dan masih banyak lagi.(Chris)