Tahuna, BAROMETERSULUT.com- Politeknik Negeri Nusa Utara (Polnustar) Tahuna mewisudai 119 mahasiswa dari Jurusan Kesehatan Program studi (Prodi) Keperawatan 36 mahasiswa, Jurusan Kelautan dan Perikanan Program Studi (Prodi) Teknologi Penangkapan Ikan (TPI) 15 mahasiswa, Prodi Teknologi Pengolahan Hasil Laut (TPHL) 7 mahasiswa, Prodi Teknologi Budidaya Ikan (TBI) 12 mahasiswa dan Jurusan Teknik Komputer dan Komunikasi (TKK) Prodi Sistem Informasi (SI) 49 mahasiswa dalam Rapat Senat Luar Biasa Terbuka
Dies Natalis Politeknik Negeri Nusa Utara ke-16, Wisuda Diploma III Tahun Akademik 2021/2022, di Auditorium J E Tatengkeng Kampus Polnustar Tahuna.
Menariknya, pada wisuda kali ini dari 119 ada 9 mahasiswa yang diwisuda secara In Absentia atau wisuda tanpa menghadiri. Dikarenakan ke 9 mahasiswa tersebut sedang atau menjalani magang dengan PT Gilontas Indonesia di Suriname Amerika Selatan.
Direktur Polnustar Tahuna Ferdinand Gansalangi SKM, ME, MKes menyatakan, bahwa sangat luar biasa pada pelaksanaan wisuda hari ini, sehingga bisa berjalan dengan baik. Menariknya, dijelaskanya pula, pada wisuda kali ini ada wisuda In Absentia, bagi 9 orang mahasiswa dari Jurusan Kelautan dan Kebaharian Prodi TPI, yang mana mereka ini telah melaksanakan magang dengan PT Gilontas Indonesia di Suriname Amerika Selatan selama dua tahun.
“Jadi pas pada penyerahan ijazah tadi, 9 mahasiswa ini diwakili oleh orang tau mereka masing-masing,” ujar Gansalangi.
Direktur baru pertama kali melakukan wisuda di Polnustar Tahuna ini menjelaskan, diketahui bersama mahasiswa ini adalah orang terbaik yang diutus oleh Polnustar untuk melaksanakan magang. Dimana, perusahaan perikanan tersebut telah melakukan kerja sama dengan pihak Polnustar.
“Mereka ini bekerja dibidang perikanan. Dimana Perusahaan tersebut melakukan kerja sama dengan Polnustar Tahuna,” kata Gansalangi.
Diutarakannya, memang mereka ini masih berstatus magang. Namun, mereka juga dapat membanggakan orang tua mereka sendiri. Karena, hasil kerja yang didapati disisipkan dan diberikan kepada orang tua mereka.
“Meskipun masih berstatus magang, ke 9 mahasiswa ini sudah diberikan gaji, dan yang sangat membanggakan mereka telah mengirim gaji kepada orang tua mereka,” urainya.
Tak hanya sampai disitu, dirinya berkomitmen hal serupa tak hanya bagi ke 9 mahasiswa ini. Akan tetapi, program magang antar Polnustar Tahuna dan PT Gilontas Indonesia ini dapat berlanjut. Itupun, bisa dirasakan oleh semua Prodi yang ada di 3 Jurusan baik Jurusan Kesehatan, Jurusan Kelautan dan Kebaharian maupun Jurusan Teknik Komputer dan Komunikasi di Polnustar Tahuna.
“Kami berkomitmen hal ini akan terjadi lagi bagi mahasiswa lain. Jadi harapan kami magang seperti ini akan dilakukan disemua Prodi yang ada di Kampus Polnustar ini. Terkait hal ini juga saya sudah sampaikan kepada Ketua Program Studi (Kaprodi), untuk dapat mempersiapkan mahasiswa dari Prodi masing-masing. Terkait ini juga kita dapat memperbanyak link dengan dunia usaha dan industri,” katanya lagi.
Sementara itu Ketua Program Studi (Kaprodi) Teknologi Penangkapan Ikan (TPI) Joneidi Tamarol SPi, MSi mengatakan, jadi diwisuda kali ini 9 orang mahasiswa dari Prodi TPI diwisuda secara in absentia, atau tidak hadir secara langsung. Karena mereka ini sementara bekerja atau magang di PT Gilontas Indonesia.
“Ke 9 mahasiswa tersebut melaksanakan magang ini selama dua tahun sejak tahun 2020 hingga tahun 2022 ini,” ungkap Tamarol.
Lanjut dijelaskannya, pada saat pelaksanaan wisuda saat ini, mereka diberikan kemudahan. Karena mereka menunjang program merdeka belajar yang digaungkan oleh Kemendikbud Ristek.
“Mereka dinyatakan selesai dan berhak mendapatkan sertifikat walaupun sementara bekerja. Jadi ketika pada saat wisuda mereka langsung diberikan ijazah. Namun pada saat pelaksanaannya tidak hadir, maka orang tua mereka yang menerimanya,” jelas Tamarol.
Dosen yang dekat dengan mahasiswa itu menyebutkan, dalam proses magang ini, mereka terikat oleh perjanjian kerja laut, dan ketika mereka selesai atau dinyatakan sebagai alumni. Mereka dapat mengupgrade lagi PKL mereka, karena sekarang mereka masih berstatus mahasiswa jadi disebut magang.
“Apabila mereka sudah menyelesaikan studi di Polnustar maka mereka dapat mengupgrade lagi, tentunya status mereka akan naik, begitu juga dengan sallery ataupun honorarium yang mereka terima dari PT Gilontas Indonesia akan berubah,” sebutnya.
Iapun berharap, tidak hanya 9 mahasiswa tersebut. Tetapi akan ada mahasiswa lainnya dapat mengikuti jejak mereka. Apalagi pihak kampus Polnustar Tahuna dengan PT Gilontas Indonesia ini masih menjalin kerjasama.
“Besar harapan kami dari Pihak Polnustar, khususnya Prodi TPI. Kami bisa mengirim lagi mahasiswa untuk proses pemagangan. Karena, perjanjian kerja dengan PT Gilontas Indonesia ini masih berlaku dan untuk sekarang ini sifatnya kami masih menunggu informasi, serta menunggu permintaan tentang tenaga kerja yang nantinya akan magang di PT Gilontas Indonesia ini. Sambil menunggu kami tetap akan mempersiapkan mahasiswa yang berkompeten dan berkeahlian sebagaimana yang diisyaratkan oleh perusahaan tersebut di armada penangkapan ikan,” harapnya.
Dia menambahkan, dikemudian hari, Prodi TPI akan lebih berbenah lagi. Sehingga Prodi TPI bisa dibekali dengan sertifikat ANKAPIN.
“Kedepannya kami akan berusaha untuk Prodi TPI bisa dibekali dengan sertifikat ANKAPIN 1, denga adanya sertifikat ini anak didik kami bisa menjadi Perwira dikapal penangkapan ikan, maka pendapatan mereka lebih tinggi dari pelaut biasa,” tandasnya.
Diketahui untuk armada penangkapan ikan yang diikuti oleh 9 mahasiswa tersebut adalah alat tangkap hand line atau pancing tangan. Tetapi sudah memakai mekanisme modern. (Christ)
Berikut Nama-nama 9 Mahasiswa yang mengikuti Magang dengan PT Gilontas Indonesia di Suriname Amerika Selatan
1. Rivaldi Tatuu
2. Yuan Petiunaung
3. Alfred Tamedia
4. Yefta Janis
5. Yafet Takasabare
6. Suwardi Makamea
7. Roland Arab
8. Yehezkiel Panawar
9. Hariz Lambote