Siswanya Diganjar Juara II, Kepala SDN Iyok Kecewa Dengan Panitia

Bolmut, barometersulut.com – Penampilan memukau Alexia Bleaskil Goma, siswa yang duduk di kelas VI Sekolah Dasar Negeri (SDN) Iyok pada Lomba Berbicara Tingkat Sekolah Dasar se Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) ahirya menempati Juara II.
Meskipun oleh sebagian besar yang hadir, Alexia pantas mendapatkan posisi terbaik dari seluruh peserta lomba yang digelar oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan daerah (DKPD) Bolmut, Senin (08/8/2022)
Kepala SDN Iyok Meisgo Pontoh, S.Pd, kecewa dengan posisi tersebut, ia meniali panitia tidak jeli menetapkan standar penilaian yang menjadi acuan dewan juri.
“Panitia tidak jeli menetapkan standar dan kriteria penilaian, mereka tidak memberi batasan yang jelas kategori cerita yang dibawakan peserta,” ujar Meisgo, kesal.
Bahkan lanjutnya, panitia seakan tidak memahami makna Story Teling sebagai dasar mutlak penilaian pada lomba tersebut.
“Ini lomba bercerita, sehingga yang harus dinilai itu kemampuan peserta dalam memaparkan dialog lebih dari Dua orang yang diperankan sekaligus oleh Satu pemapar cerita saja,” lanjutnya.
Ia tidak puas bukan semata-mata karena anak didiknya hanya meraih juara II, akan tetapi kriteria penilaiannya yang justeru tidak tepat.
“Bukan karena Alexia, hanya juara II, tapi kriteria penilaian yang tidak tepat,” tandas Meisgo.
Di pihak lain, Kepala Bidang Perpustakaan DKPD Bolmut Abd. Rizal Talibo, S.Pd, selaku panitia membantah jika pihaknya keliru dalam menentukan kriteria penilaian.
“Kriteria penilaiannya sudah benar, perlu dipahami, kriterianya bukan hanya satu aspek saja, jadi tidak benar jika kriterianyan tidak tepat,” tepis Rizal.
Sesungguhnya lanjut Rizal, kriteria penilaian lain yakni cerita yang dipaparkan harus mengangkat kearifan lokal dengan tema-tema cerita rakyat lokal.
“Ada beberapa kriteria, salah satunya harusengangkat tema kearifan lokal, artinya cerita yang dibawakan harus benar-benar cerita yang menggambarkan tempat-tempat yang afa di Bolmut,” lanjut Rizal.
Sementara itu, salah satu Dewan Juri, Idris Patajenu, S.Pd, mengaku pihaknya hanya melaksanakan sesuai arahan panitia.
“Arahan paniti yang kami laksanakan yaitu cerita bertema kearifan lokal,” singkat Idris.
Senada dengan Idris, Abd. Munif Buhgang, S.Pd, yang juga di daulat sebagai juri mengaku hanya melaksanakan sesuai dengan arahan panitia.
Meskipun demikian, dirinya mengakui peserta dari SDN Iyok pantas mendapatlkan juara I, akan tetapi karena tema ceritanya yang tidak menggambarkan kearifan lokal, maka hanya meraih juara II.
“Itu yang dari Iyok sebenarnya bagus, tapi tema ceritanya tidak memggambatkan kearifan lokal, padahal dia pantas mendapatkan juara I,” tutup Munif.
Pantauan media ini, setiap peserta yang tampil memaparkan cerita rakyat yang dibawakan dengan menggunakan bahasa Bolangitang/Kaidipang. Mereka begitu fasih menyampaikannya dengan bahasa daerah.

Baca juga:  Jelang Ahir Tahun, Wabup Bolmut Ingatkan Perampungan Laporan Pengelolaan Keuangan

(Theo)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari BAROMETER SULU di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *