Tahuna, BAROMETERSULUT.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kepulauan Sangihe tercatat ada tiga kasus selang bulan Januari 2022, satu diantaranya meninggal dunia.
Kasie Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Surveilans Imunisasi dan Penanggulangan Wabah Penyakit/Bencana Dinas Kesehatan Daerah (Dunkesda) Sangihe Reonald Tanod menyebutkan, ada 3 kasus DBD di Sangihe dengan jumlah meninggal dunia 1 orang. Menurut dia, kasus DBD yang menyebabkan salah satu warga di Kelurahan Tapuang meninggal, disebabkan kondisi yang dialami pasien sudah mencapai fase Dengue Shock Syndrome (DSS) atau fase yang lebih berat.
“Sejak bulan November 2021 lalu, sudah ketiga kalinya pihak Dinas Kesehatan Sangihe melaksanakan fogging di Kelurahan Tapuang. Fogging ini dilakukan menyusul adanya kasus DBD di wilayah tersebut,” ungkap Tanod.
Dirinya menjelaskan, dengan dilakukannya fogging karena adanya kasus DBD, tapi sifatnya hanya fogging focus atau hanya radius dua ratus meter dari titik kasus. Dimana dirinya mengingatkan untuk tetap waspada dan harus menerapkan metode 3 M.
“Penerapan metode 3M plus yaitu Menguras, Menutup dan Mengubur serta plusnya seperti tidur menggunakan kelambu dan menyalakan obat anti nyamuk merupakan metode paling efektif dalam menangani DBD,” ungkapnya.
Pelaksanaan foging sendiri diungkapkannya, dilakukan dua siklus. Misalnya siklus yang pertama kita fogging dia hanya membunuh nyamuk dewasa yang sudah ada. Siklus kedua mengantisipasi jentik nyamuk yang sudah bertumbuh sembilan hari kemudian menjadi nyamuk dewasa, sehingga harus di lakukan fogging kembali.
“Setelah diketahui adanya kasus, pihak kami akan melakukan penyelidikan epidemiologi atau PE. Dan salah satu hal yang kita lihat dari PE itu yaitu penyebab, sumber serta cara penularan, bahkan faktor-faktor yang membuat timbulnya kasus,” tandasnya. (CA)