MANADO, BAROMETERSULUT.com –
Dunia kesehatan kembali berduka seorang dokter spesialis penyakit dalam lulusan Fakultas kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado baik dokter umum dan dokter spesialis penyakit dalam dr. Miryam Pinontoan, Sp.PD, Jumat (20/8/2021) meninggal dunia di RSUP Prof Kandou Manado karena terpapar Covid-19.
Direktur RSUP Kandou Prof Kandou, Dr. dr. Jimmy Panelewen, Sp.B-KBD ketika di konfirmasi membenarkan hal ini, dimana kata Panelewen yang bersangkutan saya dinyatakan terpapar dan masuk untuk di rawat kondisinya masih fit dan normal.
“Saat akan dirawat kondisi yang bersangkutan masih normal, masih berkomunikasi dengan sesama rekan sejawat dan keluarga baik secara langsung maupun melalui telepon genggamnya” ujarnya.
Dia menambahkan, gugurnya tenaga dokter ini merupakan satu fakta medis bahwa virus covid-19 varian lama dan baru benar-benar ada dan berbahaya.
“Segala cara proses dan prosedur telah kita maksimalkan untuk menyelamatkan rekan sejawat Miryam Pinontoan, nmun Tuhan memiliki kehendak lain,” kata Panelewen via telepon genggamnya, Sabtu (21/8/2021).
Panelewen menjelaskan, kematian salah seorang nakes terbaik di Sulut itu, kiranya dapat menjadi pencerahan sekaligus jawaban atas banyaknya kritikan dan pertanyaan soal pasien terpapar Covid-19 yang saat masuk dalam keadaan stabil dan baik-baik, namun dalam waktu cepat meninggal dunia.
“Sekali lagi saya tekankan, rekan sejawat saya saat akan dan dirawat kondis fisiknya sangat normal, dalam waktu cepat berubah drastis sehingga meninggal dunia”katanya.
Jadi ujarnya, dunia kesehatan di seluruh dunia masih terus berupaya dengan prosedur yang ada untuk mengatasi Pandem Covid-19 dari aspek medis dan non medis.Untuk itu dia mengimbau masyarakat Sulut khususnya untuk mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dalam hal pencegahan lewat disiplin penerapan Prokes dan turut memahami dan mendukung upaya para Nakes yang selalu berada di garda utama mengatasi dan berupaya menyelamatkan pasien yang terpapar Covid-19 tanpa pilih status sosial sang pasien.
“Atas nama pribadi dan keluarga besar RSUP Kandou kami merasa kehilangan dan duka mendalam atas gugurnya rekan sejawat Miryam Pinontoan, kami berdoa almarhum diterima disisi Tuhan dan keluarga yang ditinggal di beri ketabahan oleh Tuhan” tandas Panelewen sambil menambahkan agar para nakes dan masyarakat harus waspada Pandemi ini belum terkendali dan resiko transmisi tinggi.
Secara terpisah, Koordinator Program Studi Ilmu Penyakit Dalam : Prof .dr. Linda Rotty, SpPD-KHOM,FINASIM kepada media ini menjelaskan setelah dinyatakan terpapar, almarhum dr. Miryam Pinontoan M.Kes, SpPD dirawat di ruangan Palma RSUP Kandouw Manado sejak tanggal 31 Juli hingga menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 20 Agutus pukul 22.30.
” Selamat Jalan Pahlawan Kemanusiaan dr. Miryam Pinontoan M.Kes, SpPD.TUHAN yang memberi TUHAN yang mengambil. Terpujilah Nama TUHAN. Selamat Menikmati Surga yang Kekal dear dr. Mia. Disana kau kan trus memuji dengan suaramu yang indah, menari tak henti dan takkan pernah lelah. Semua mimpimu sudah terjawab tepat waktunya TUHAN. Tuhan pasti sumber kekuatan dan penghiburan terus menghibur suami dan keluarga, orang tua dan suami tercinta.”imbuh Linda Rotty sambil mengatakan bahwa Almarhum anak didik yang baik, tidak pernah mengeluh, serta mempunyai suara yang indah torang pe Vokalis dalam Interna Voice Rotty.
Almarhum dr. Miryam Pinontoan M.Kes, SpPD merupakan lulusan FK Unsrat baik dokter umum dan dokter spesialis penyakit dalam di RS Siloam Sonder istri tercinta dari Ir. Michael Rompas dan anak dari Prof. Dr. Ir. Odi Roni Pinontoan , MS dan Ibu Pdt. Dr. Johana Setlight, M.Th.(nando)