Pertegas Komitmen dan Eksistensi TNI-AD Dalam Tanggap Darurat Bencana Alam

IMG_20180124_012229_640
TOMOHON,Barometersulut.com-Dalam rangka memastikan kesiapan semua pihak yang terkait dalam menghadapi kemungkinan bencana meletusnya gunung Lokon, Komandan Korem (Danrem) 131/Santiago Brigjen TNI Joseph Robert Giri meninjau langsung pos pemantau dan alat pemantau aktivitas gunung lokon,Selasa (23/1/2018) di Kelurahan Kakaskasen 3 Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon.

Peninjauan lapangan oleh Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Joseph Robert Giri ini didampingi oleh Kasiopsrem 131/Santiago Kolonel Inf David Hasibuan, Kasiterrem 131/Santiago Kolonel Inf Saripuddin, Wakil Walikota Tomohon Syerly Adelyn Sompotan, Dandim 1302/Minahasa Letkol Inf Juberth Nixon Purnama, Sekot Tomohon Harold Lolowang, Pabung Tomohon Mayor Inf Feky Welang, Kepala BPBD Kota Tomohon Roby Kalangi.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Mahawu dan Lokon Farid Bina menjelaskan kepada Danrem 131/Santiago, bahwa sejak 2015 lalu, aktivitas Gunung Lokon telah beberapa kali mengalami peningkatan, namun tidak diikuti oleh letusan.”Sejak 2015 itu telah terjadi akumulasi aktivitas dari Gunung Lokon, untuk yang terakhir ini aktivitas Gunung Lokon meningkat sejak tanggal 13 Januari 2018.”ungkap Farid.
IMG-20180124-WA0000
Kepala BPBD Kota Tomohon Roby Kalangi menjelaskan bahwa terdapat sekitar 30 titik pengungsian, serta satu shelter yang dapat menampung sekitar 500 pengungsi.

Baca juga:  Joe Biden Akan Disumpah Dengan Alkitab Berusia 127 Tahun

Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Joseph Robert Giri kepada Barometersulut.com mengatakan keberadaan TNI angkatan darat pada kegiatan tanggap darurat merupakan hal normatif dalam konteks program kerja bersama dengan pemerintah kota Tomohon,namun kata Robert secara nyata dalam kehidupan masyarakat dengan keberadaan aparat Babinsa.

Dia mengatakan dalam hal eksistensi TNI AD sesuai dengan amanat UU nomor 34 tahun 2004 tentang TNI terbagi dua tugas utama yakni Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP),dimana satu dari empat belas tugas OMSP itu adalah tanggap bencana yang bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.”Jadi soal tanggap darurat telah diatur dalam tugas pokok TNI AD .”tutur Robert.

Dia menegaskan sehubungan dengan kondisi gunung Lokon yang cenderung makin meningkat,maka kata Robert pihaknya turut membantu pemerintah dalam menyadarkan dan sosialisasi tentang kondisi nyata gunung Lokon baik secara door to door maupun melalui media massa khusus Radio.”Selain upaya cegah dini secara teknis,soal kerawanan dan ancaman bencana yang sewaktu-waktu terjadi juga dibutuhkan pendekatan informasi kepada masyarakat secara sistimatis dan masiv.” tandas Robert sambil menjelaskan sesuai pengalaman menghadapi erupsi gunung Sinabung beberapa waktu lalu antara lain mengurangi titik pengungsian sehingga jumlah SDM yang sangat terbatas tidak akan menjadi kendala melaksanakan upaya evakuasi dan penanganan dampak bencana yang terjadi.
IMG_20180124_012235_071
Sementara itu Wakil Walikota Tomohon Syerli Adelin Sompotan ketika diwawancarai awak media mengatakan Pemkot Tomohon terus membangun koordinasi dengan seluruh komponen masyarakat baik TNI dan Polri seperti yang selama ini telah dilakukan.”Salah satu kendala yang dihadapi adalah kebiasaan warga sekitar kaki gunung Lokon yang menggangap bahwa peningkatan status itu hal biasa yang terjadi.”ujar SAS sapaan akrab Wawali Kota Tomohon itu sambil menambahkan sangat mengapresiasi komitmen dan kontribusi positif pembangunan termasuk program tanggap darurat ini.

Baca juga:  PKBI Sulut Komitmen Tanggulangi KTD

Pada kesempatan itu Danrem 131/Santiago bersama rombongan menuju posko dan jalur evakuasi di Kelurahan Kakaskasen satu Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon dan jalur evakuasi di lokasi Galian C Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara.(Regina.TS)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari BAROMETER SULU di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *