JAKARTA,Barometersulut.com- Kegiatan pelaksanaan Operasi Gaktib dan Yustisi Polisi Militer tahun 2017 secara nasional resmi di buka oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Jakarta.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kepada wartawan usai membuka operasi tersebut mengatakan,operasi Gaktib ini dilakukan dalam skala waktu tertentu,sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
Gatot mengatakan,berdasarkan evaluasi pelaksanaan tugas sepanjang tahun 2016 lalu pelanggaran pidana dalam lingkup jajaran TNI cenderung turun,namun pelanggaran terkait dengan displin terkesan meningkat,atas kondisi dan fakta itulah maka operasi Gaktib ini dipandang perlu dilakukan secara menyeluruh pada organisasi TNI seluruh angkatan.”Nafas prajurit adalah disiplin,dan karakter prajurit itu adalah loyitas,moralitas dan beretika,”tegas Gatot menambahkan prajurit adalah sekelompok manusia yang terlatih dan dipenjatai,jika tidak berlandaskan karakter tersebut diatas maka sangat berbahaya.
Dia menambahkan,sejalan dengan program “bersih-bersih”dilingkungan TNI khususnya soal narkoba,data menyebutkan jumlah prajurit TNI yang terjerat kasus narkoba meningkat dari sebelumnya,hal itu karena para Pangkotama melakukan operasi internal dalam menangkap para prajurit yang terlibat.”Sekali lagi saya tegaskan,soal pelanggaran narkoba sekelas Kolonelpun ditangkap,dan saya perintahkan agar para komandan satuan dari prajurit yang bersangkutan membuat surat hukuman tambahan berupa sanksi pemecatan dari kesatuan”ungkapnya sembari menegaskan bagi kasus narkoba TNI tidak ada kebijakkan rahabilitasi.
Selain soal tujuan pelaksanaan Gaktib dan perintah keras soal narkoba,Panglima TNI jenderal Gatot Nurmantyo yang didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono juga mempertegas kembali komitmen TNI dalam pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2017 yang disampaikan pada Rapat Pimpinan Polri di Jakarta,menurutnya sejak berdiri TNI hingga saat ini telah bersikap netral dan mendukung tupoksi Kepolisian.Untuk itu kata Gatot pada pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2017 di 101 daerah,dia menegaskan agar seluruh jajaran TNI mendukung kinerja kepolisian dalam bentuk BKO dan prajurit cadangan secara maksimal sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.”Jika pada awal,pelaksanaan dan akhir Pilkada terjadi kondisi yang luar biasa,maka kepada para Dandim,Danrem dan Pangdam setempat segera melakukan dukungan dengan cepat dan tepat,laksanakan saja dulu baru laporan kepada komando atas.”tandas Gatot sambil menambahkan soal netralitas TNI adalah harga mati untuk dilaksanakan oleh seluruh prajurit.
Sementara itu,secara terpisah,Panglima Kodam XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito ketika dikonfirmasi via pesan berbasis data kepada Barometersulut.com Sabtu(28/01/2017) menegaskan,sebagai ujung tombak pelaksanaan dan operasi dilapangan,seluruh perintah dan arahan Panglima TNI dan Kasad adalah satu harga mati yang harus dilaksanakan,apapun kondisi dan konsekuensi nyata yang akan dihadapi dilapangan.” Soal Operasi Gaktib dan yuridis 2017 telah kami tindak lanjuti dan laksanakan,soal upaya preventif dan represif bagi kasus narkoba internal kodam XIII Merdeka telah kami lakukan dan akan dimaksimalkan,sementara soal netralitas dan dukungan bagi kesuksesan Pilkada serentak 2017 di tiga Provinsi (Sulut,Sulteng dan Gorontalo) dan dua jajaran korem yakni Korem 131/Santiago di Manado dan Korem 132/Tadulako di Palu diwilayah teritori Kodam XIII Merdeka pasti akan dilaksanakan sesuai perintah dan arahan Panglima TNI dan Kasad.”tandas Ganip sambil menegaskan agar perintah Panglima TNI soal narkoba dan netralitas TNI pada Pilkada serentak adalah salah satu penilaian keberhasilan para Dandim dan Danrem dalam mengimplementasikan dan melaksanakan perintah pimpinan.(Nando)