Bupati Sangihe Serahkan BLT dan Sertifikat Tanah

Tahuna, BAROMETERSULUT.com—
Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa tahap I tahun anggaran 2025 kepada 36 keluarga penerima manfaat di Kampung Petta Timur, Kecamatan Tabukan Utara, Selasa (6/5).

Penyerahan bantuan tersebut turut dirangkaikan dengan pemberian 33 sertifikat tanah untuk nelayan serta dokumen Pass Kecil dan Tanda Daftar Kapal Perikanan (TDKP) bagi 47 kapal nelayan di Kecamatan Nusa Tabukan.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Thungari menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai wujud nyata perhatian pemerintah terhadap kebutuhan riil masyarakat.

“Hari ini bukan sekadar acara seremonial. Ini adalah pondasi awal dalam membangun kepulauan secara menyeluruh dan berkeadilan,” ujar Thungari.

Baca juga:  Bupati Michael Thungari Resmikan Penyalaan Listrik Serentak di Kampung Petta Barat

Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa sertifikat tanah yang diberikan dapat digunakan nelayan untuk menjamin akses pembiayaan melalui Bank Sulut mulai besok. Sedangkan dokumen Pass Kecil dan TDKP diharapkan dapat meningkatkan keselamatan pelayaran dan menjadi syarat untuk memperoleh rekomendasi BBM bersubsidi bagi nelayan.

“Data yang kami peroleh menunjukkan jumlah kapal perikanan di bawah 5 GT di Sangihe cukup banyak. Kami ingin memastikan subsidi BBM benar-benar dinikmati oleh nelayan lokal, bukan dari luar daerah,” tegasnya.

Thungari juga mengingatkan pemerintah kampung untuk mengelola Dana Desa secara partisipatif, akuntabel, dan transparan. Ia meminta agar program yang dirancang betul-betul menyasar kebutuhan warga, bukan sekadar menghabiskan anggaran.

“BLT harus menyasar mereka yang benar-benar layak. Jangan sampai malah diberikan kepada saudara aparat kampung atau kapitalaung yang tidak memenuhi syarat. Ini bisa menimbulkan kecemburuan sosial,” kata dia.

Baca juga:  Pemkab Sangihe Gelar Gerakan Pangan Murah di Kelurahan Manente

Momentum ini, lanjut Thungari, menjadi bagian dari 100 hari kerja pemerintahan barunya yang menitikberatkan pada pelayanan publik yang inklusif dan solutif.

“Kami ingin setiap langkah pembangunan menjawab kebutuhan nyata masyarakat, bukan sekadar program di atas kertas. Semangat ini harus terus hidup, tak hanya berhenti di 100 hari kerja,” ucapnya.

Sementara itu, Kapitalaung Kampung Petta Timur, Irwanto Adilang, menyampaikan apresiasinya atas sinergi antara pemerintah kampung dan instansi terkait dalam merealisasikan sertifikat tanah untuk nelayan.

“Ini buah dari lobi dan kerja sama yang baik. Kami bersyukur masyarakat bisa menerima manfaat ini,” tuturnya.

Yuk! baca berita menarik lainnya dari BAROMETER SULU di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *