Minut, BAROMETERSULUT.com- Dalam upaya mencapai Pilkada serentak yang berkualitas, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Minahasa Utara (Minut) menggelar sosialisasi dengan melibatkan Organisasi Masyarakat (Ormas) dan jurnalis pada Selasa (25/6/2024).
Acara tersebut berlangsung di Hotel Sutanraja dengan mengangkat tema “Sosialisasi Partisipatif Bawaslu Kabupaten Minahasa Utara Kepada Jurnalis dan Ormas Pada Tahapan Pilkada Serentak 2024.”
Rocky M. Ambar, Pimpinan Bawaslu Minut, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran semua elemen masyarakat, termasuk jurnalis, LSM, Ormas, tokoh agama, dan tokoh adat dalam pengawasan Pilkada.
“Bawaslu adalah sahabat masyarakat, dan sinergi dari semua elemen ini sangat diperlukan untuk menciptakan Pilkada yang berkualitas,” ujarnya.
Ambar menambahkan bahwa keterlibatan aktif masyarakat dalam pemantauan dan pengawasan, meskipun hanya terhadap diri sendiri dan lingkungan terdekat, sudah merupakan langkah besar dalam mendukung demokrasi yang bersih dan adil.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memperkuat komitmen bersama untuk mengawal tahapan Pilkada serentak. Mari kita berkolaborasi untuk melahirkan pemimpin yang mampu membawa Kabupaten Minahasa Utara ke arah yang lebih baik,” imbuhnya.
Ferry J. Sangian, Kepala Kesbangpol Sulut, yang menjadi pemateri pertama, mengangkat isu perubahan karakter pemilih dari masa ke masa.
“Dulu, memilih pemimpin berdasarkan komitmen hati, namun kini politik uang telah merusak tatanan tersebut,” ungkapnya. Sangian menekankan peran sentral Bawaslu dalam mengembalikan sikap politik masyarakat yang terpengaruh oleh praktik “politik uang”.
Pemateri kedua, Ketua PWI Sulut, Vocke Lontaan, menyoroti peran media massa dalam mengawal Pilkada serentak. Menurutnya, media memiliki tanggung jawab besar dalam menyajikan karya yang mengajak, memotivasi, dan konstruktif bagi masyarakat. “Media massa memiliki peran strategis dalam menghadirkan Pilkada yang berkualitas. Hindari karya yang justru membuat kegaduhan atau memecah belah masyarakat,” tegasnya.
Ketua Presidium JADI Sulut, Johnny A. A. Suak, dalam materinya meminta Bawaslu untuk memberikan penghargaan kepada masyarakat yang melaporkan indikasi pelanggaran Pemilu. “Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan akan sulit tercapai jika tidak ada insentif yang diberikan,” ujarnya. Suak mengusulkan agar Bawaslu mengadopsi pola apresiasi seperti yang dilakukan KPK, yakni memberikan sebagian dari uang negara yang diselamatkan sebagai bentuk penghargaan.
Di akhir kegiatan, Pimpinan Bawaslu Waldi Mokodompit kembali mengajak seluruh peserta untuk bersinergi dengan Bawaslu dalam mengawal tahapan Pilkada yang dilaksanakan oleh KPU.
“Jumlah personil Bawaslu sangat terbatas, sehingga dukungan dari semua pihak sangat diperlukan. Peran pers juga penting dalam mengedukasi masyarakat untuk turut serta mengawal setiap proses menuju pesta demokrasi,” ungkapnya.
Acara ini turut dihadiri Koordinator Sekretariat, Michael Polii, serta para staf Bawaslu Minut. (Dar)