Bupati Joune Ganda Bangga Terima Sambutan Adat Tonsea “Sampetan wo Rumampor”

MINUT, BAROMETERSULUT.com –  Kelompok tua-tua kampung yang merupakan Dewan adat Desa Kaima menggelar ritual adat Tonsea “Sampetan wo Rumampor” di kediaman pribadi Bupati Minut Joune Ganda, SE Minggu (27/3/2021).

Adapun makna yang tersirat dari acara adat Tonsea yang dilaksanakan tua-tua adat Desa Kaima ini adalah satu bentuk penyambutan “sang penjuang” yakni Joune Ganda, SE.

Simbol Peperangan yang dimaksud adalah ajang Pilkada Minut 9 Desember 2020 lalu, dimana Joune Ganda, SE  sebelum maju dalam kontestasi politik itu “dibekali” oleh tua-tua ada dengan Santi Waraney dalam acara adat pengutusan.Pada saat itu Joune Ganda menerima Santi (semacan keris pusaka leluhur,red).

Inti dari upacara adat “Sampetan wo Rumampor” adalah acara adat syukuran bagi Sang Waraney dalam hal ini Joune Ganda yang telah berhasil bertarung dan memenangi Pilkada Minut sehingga terpilih menjadi Bupati Minut.

Adapun rangkaian adat itu Joune “Waraney” Ganda saat kembali berperang dijemput orang terkasih yakni Ibunda Vonny Maramis dan istri tercinta Rizya Ganda Davega.

Baca juga:  Jajaran Kodim Bolmong Bantu Salurkan Bantuan BNPB Pusat

Pada kesempatan itu Joune Ganda sujud berterima kasih kepada Ibunda Vonny Maramis yang telah membesarkan, mendidik serta mendoakan hingga bisa memenangkan pertarungan hingga menang dan menjadi Bupati Minut.

Sementara kepada Istri tercinta Joune Ganda berterima kasih dimana selama di medan perang dia telah merawat anak, Ibunda dan keluarga serta setia dan mendoakan hingga pertarungan berakhir dengan kemenangan.

Selanjutnya, karena pada saat hendak berjuangan diacarakan dan dibekali dengan sebilah Santi, maka pada saat kembali Joune Ganda wajib menjalani adat syukuran.Puncak adat Tonsea Desa Kaima ini Joune Ganda mengembalikan Santi kepada tua-tua adat, dan setelah itu tua-tua adat menyerahkan Teken Tunduan Wangko atau Tongkat Pimpinan kepada Joune Ganda. Pada kesempatan itu “Sang Tunduan” yakni Bupati Joune Ganda di nasehati melalui syair lagu yang terangkum dalam Tentambaken.

Pantauan media ini, Bupati Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Joune Ganda merupakan putra daerah tanah Tonsea yang masih memegang adat dan budaya tanah kelahirannya, sangat bangga dan gembira melaksanakan seluruh prosesi adat itu.

Baca juga:  Rio Dondokambey Puji Atlit ESI Sulut

Ketokohan dan jiwa patriotisme Joune Ganda terlihat sesaat istri Rizya Ganda Davega didampingi ibunda terkasih Vonny Maramis menggenakan baju adat Tonsea kepadanya sebagai salah satu syarat untuk menjalani prosesi adat tersebut.

Bupati Minut Joune Ganda usai menjalani rangkaian adat ” Sampetan wo Rumampor” mengatakan bahwa prosesi adat ucapan syukur ini merupakan satu kearifan lokal tanah Tonsea khusus Desa Kaima tempat kelahirannya.

” Atas nama pribadi dan keluarga dan selaku putra Tonsea dari Desa Kaima saya mengapresiasi dukungan tua-tua adat sejak akan bertarung dengan ritual ada pengutusan hingga berhasil memenangkan Pilkada Minut 9 Desember 2020 silam dengan ritual adat syukuran.” tandas ketua DPD PINKAN Sulut itu sambil menegaskan bahwa istiadat adalah warisan budaya yang harus terus dijaga dan dilestarikan serta diwariskan kepada generasi muda.(nando)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *