MANADO,Barometersulut.com-Pelaksanaan Rapat Kerja Nasional(Rakernas)Pertanian tahun 2017 di Jakarta pada tanggal 4-5 Januari 2017 lalu,turut dihadiri para perwira TNI-AD.Untuk Kodam XIII Merdeka diwakili oleh Kasdam Brigjen TNI Santos Matondang,Asisten Teritori Kolonel Inf Theo Kawatu,Sementara Korem 131/Santiago dihadiri langsung oleh Danrem Brigjen TNI Sulaiman Agusto serta sejumlah Dandim di wilayah Korem 131/Santiago.
Asisten Teritori(Aster)Kodam XIII Merdeka Kolonel Inf Theo Kawatu kepada Barometersulut.com Kamis(12/01/2017) mengatakan bahwa dalam kegiatan Rakernas tersebut para peserta mendengarkan dari sambutan Presiden RI, arahan Panglima TNI dan Kasad serta laporan dari Menteri Pertanian.
Theo Kawatu mengatakan,secara internal TNI AD,pada rakernas tersebut dilakukan Penanda tanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara para Kasdam dan para Danrem dengan para Kepala Dinas Pertanian Provinsi,Kota dan Kabupaten masing-masing,antara lain soal perjanjian kerjasama cetak sawah tahun anggaran 2017.”Secara umum keikutsertaan kami pada Rakernas itu terkait dengan keberhasilan Usaha Khusus(Upsus)Ketahanan pangan diwilayah Kodam XIII Merdeka.”ujarnya.
Dia menambahkan,dalam kesempatan itu Kasad dalam arahannya menegaskan beberapa hal penting,yakni:
-Upsus Pajale(Padi Jagung Kedele)dilakukan dengan membantu tenaga PPL,Tambah Luas Tanam (TLT),pendayahgunaan Alsintan,pengawasan pupuk dan rehabilitasi jaringan tersier.
-Sergab(Serapan Gabah Petani) dilaksanakan melalui kegiatan membantu Bulog dalam penyerapan gabah petani sebagai cadangan pangan nasional.
-Cetak Sawah (CS) dilakukan melalui program pemerintah dalam cetak sawah 1 juta hektar.
Menindak lanjuti hasil Rakernas Pertanian tahun anggaran 2017 ini kata Theo telah melaporkan seluruhnya kepada Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito,untuk ditindak lanjuti dengan memberikan sedikitnya 4(empat) penegasan dan perintah kepada para Danrem yakni:
1.Untuk memerintahkan para Dandim untuk berperan aktif mensosialisasikan alsintan untuk digunakan petani,melakukan kaderisasi operator,melaksanakan koordinasi dengan penyedia dalam hal perawatan,mengoptimalkan Alsintan dalam gerakan tanam serempak dan manuver Brigade Alsintan dalam hamparan luas harus satu kesatuan.
2.Meningkatkan sinergitas aparat,mempedomani jadwal pengawasan pupuk ditingkat Distributor/pengecer,ketepatan waktu dan tidak ragu melaporkan oknum aparat yang melakukan penyimpangan.
3.Melakukan pemetaan potensi panen,sosialisasi HPP secara intensif dan menciptakan komitmen petani untuk menjual ke Bulog.
4.Melakukan pengawasan terhadap hasil cetak sawah dan melaporkan perkembangannya setiap hari.
“Kami berharap agar tanggung jawab dan tugas komando atas ini dilaksanakan dengan baik para Danrem dan Dandim untuk keberhasilan Upsu ketahanan pangan diWilayah Kodam XIII Merdeka.”ungkapnya sambil menegaskan kegiatan Upsus adalah program prioritas dan strategis dalam pembinaan dan pemberdayaan teritorial.
Sementara itu kata Theo,untuk jangka pendek salah satu program yang dilaksanakan staf teritorial atas arahan Pangdam adalah gerakan tanam cabe khusus dikompleks Makodam XIII/Merdeka.”Untuk langkah awal gerakan tanam cabe ini akan kami mulai dari Makodam,dengan harapan dapat menjadi motivasi bagi seluruh jajaran.”tandas Theo gerakan tanam cabe ini juga salah satu program yang disampaikan Menteri Perdagangan RI pada kegiatan Rakernas tersebut diatas.
Sementara itu,Drajat Kusuma Staf asterdam XIII Merdeka kepada Barometersulut.com Kamis (12/01/2017) mengatakan,saat ini telah tersedia sedikitnya 250 pohon bibit jenis cabe rawit yang dipindahkan dari pembibitan ke media polybek yang telah berumur satu bulan,sesuai arahan dari pihak kantor BPTP Litbang Pertanian Provinsi Sulut.”Bibit cabe rawit ini akan dibiarkan dalam proses pertumbuhan selama kurang lebih satu minggu untuk kemudian di sebarkan keseluruh perumahan dalam kompleks Makodam.”tandas Drajat sambil menambahkan untuk pembuatan para-para(media)untuk menempatkan polybek dikerjakan oleh staf Ter dan Denmadam XIII/Merdeka.(Regina Sambul)