PALU,Barometersulut.com-Disela-sela kunjungan kerjanya di wilayah Korem 132/Tadulako,Pangdam XIII/Merdeka Jumat(06/01/2017) melakukan kunjungan ke kediaman pimpinan Majelis Dzikir Nuurul Khairaat Habib Sholeh di Kota Palu.
Kepala Penerangan Korem(Kapenrem) 132/Tadulako Mayor Inf Dedy kepada Barometersulut.com mengatakan,Dalam kunjungan kesalah seorang tokoh agama Islam di Kota Palu itu,Pangdam didampingi para asisten Kodam XIII/Merdeka yakni Asisten Teritori,Asisten Intel dan Asisten Operasi,Danrem 132/Tadulako,Dandim 1306/Donggala,Kasi Intel Korem 132/Tadulako.
Dikatakannya,Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito dihadapan pimpinan dan pengurus Majelis Dzikir Nuruul Khairaat,anak-anak panti dan para jamaah yang hadir dalam tatap muka usai sholat Magrib berjamaah itu mengatakan,bahwa fakta yang ada 90 persen rakyat Indonesia adalah pemeluk agama Islam,namun bukan berarti Indonesia adalah negara Islam,sebab kata Ganip negara ini terbentuk atas keberagaman suku dan agama yang dipersatukan oleh para pendahulu bangsa dalam satu wadah besar dan kuat yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berazaskan Pancasila dan UUD 1945.”Keutuhan NKRI dan kemajuan bangsa serta kondisi hidup aman dan nyaman juga membutuhkan kontribusi dan peran positif para tokoh Agama apapun dinegara kita ini,khususnya peran para ulama.”tandas Jenderal bintang dua itu dengan dialek jawanya yang masih kental.
Sementara itu kata Dedy,ditempat yang sama,Habib Sholeh dalam sambutan singkatnya menegaskan tujuan didirikannya panti ini antara lain secara umum untuk memberikan pendidikan dan pemahaman ajaran agama yang benar,dan khususnya pembinaan mental komunitas suku Da’a yang selama ini mengansingkan diri dan enggan berinteraksi sosial dengan warga sekitar seperti membangun tempat tinggal diatas pohon besar.
Dedy menambahkan Habib Sholeh dan pengurus panti sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kepedulian Pangdam XIII Merdeka bersama jajaran atas kunjungan tersebut,termasuk berkenan melihat dari dekat kondisi pemukiman(baik didarat maupun yang masih tinggal diatas pohon) komunitas salah satu suku tertua di Sulteng yang akrab disebut”Topo Da’a itu diwilayah Kelurahan Kabonena,Kota Palu.(Nando)