MANADO,Barometersulut.com-Guna memupuk semangat persatuan dan kesatuan serta meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan,jajaran Korem 131/Santiago menggelar kegiatan keagamaan yakni Istighosa dan doa bersama,Kamis(17/11/2016) yang dilaksanakan seluruh aliran agama yang ada yakni agama Islam,Kristen,Katholik, Bhuda dan agama Hindu,dimana kegiatannya dilaksanakan di tempat peribadatan masing-masing Agama.
Kepala penerangan Korem(Kapenrem)131/Santiago Mayor Inf Fathan Ali kepada Barometersulut.com Kamis(17/11/2016)mengatakan kegiatan tersebut diatas merupakan gagasan Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Sulaeman Agusto atas instruksi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang dilaksanakan secara nasional.”Ini merupakan penjabaran instruksi Panglima TNI yang dilaksanakan diseluruh Indonesia.”ujar Fathan pelaksanaan kegiatan Istighosa dan doa bersama ini dipandu oleh staf Teritori kerja sama dengan Bintalrem,MUI Sulut serta sinode GMIM Manado.
Fathan menegaskan, khusus bagi umat Islam dan Kriaten kegiatan itu dilaksanakan di dua tempat yakni Masjid Agung Ahmad Yani dihadiri sekira 1.546 orang jamaah dan di Gereja GMIM Kristus Manado yang dihadiri sekira 933 orang Jemaat.”Kegiatan keagamaan didua tempat berbeda ini terlaksana secara khusuk dan lancar.”ungkapnya.
Dia menegaskan,pelaksanaan Istighosa di Masjid Agung Ahmad Yani diawali dengan sholar Dhuhur berjamaah dan doa Istighosa.
Ketua MUI Provinsi Sulut KH.Abd Wahab Abd Gafur LC,dalam sambutannya antara lain mengharapkan kiranya umat Muslim di Sulut khususnya di Kota Manado menjadi Uhkawua Islamia dengan menjaga persatuan dan kesatuan Uhkuwau watamia,dimana katanya sebagsi anak bangsa harus tetap rukun walaupun dengan perbedaan tetapi tetap satu bhineka tunggal ika.”Mari kita pelihara kerukunan dalam perbedaan ini,dengan satu semangat bhineka tunggal ika.”tegasnya sambil menegaskan kegiatan di Masjid terbesar dikota Manado ini ditutup dengan doa oleh Drs Hi.Yusup Otulua.
Sementara itu kata Fathan,kegiatan doa bersama di Gereja GMIM Kristus Manado itu,dipimpin oleh Pendeta Samgar Teophilus STh,dimana dalam khotbahnya berisikan ajakan moral dan iman untuk hidup dalam kasih,damai,rukun dan tetap memiliki semangat persatuan dan kesatuan dalam nuansa dan kondisi heterogen.”Pada prinsipnya kegiatan Istighosa dan doa bersama ini,sebagai salah satu konsep TNI dalam mempersatukan masyarakat dan bangsa,melalui pendekatan keagamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.”tandas Fathan sambil menambahkan kegiatan ini juga turut melibatkan unsur TNI dan Polri,ormas dan LSM serta stakeholder dikota Manado.(Regina Sambul)