Jokowi Minta TNI Tegakkan Kesatuan Komando dan Bertindak Tegas Ancaman NKRI

BAROMETERSULUT.COM,Jakarta-Presiden RI IR.H.Joko Widodo didampingi Mensesneg143467237110964264117 Pratikno,Seskab Pramono Anung dan Juru bicara Presiden Johan Budi, Senin(7/11/2016)menghadiri upacara dilapangan Mabes TNI-AD,Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bertindak sebagai komandan Upacara.

Presiden Joko Widodo, disela-sela upacara tersebut yang dihadiri sekira 2.185 orang prajurit itu memberikan sejumlah arahan penting,antara lain bahwa pemerintah patut mengapresiasi dukungan jajaran TNI bagi kepolisian dalam mengamankan rangkaian aksi unjuk rasa pada tanggal 4 November 2016 yang telah terlaksana sesuai perintah dirinya selaku Panglima Tertinggi,”Sebagai Panglima tertinggi saya telah memerintahkan agar TNI dan Polri tidak mentolelir gerakan yang ingin memecah belah bangsa dengan memprovokasi dan politisasi”tegas Jokowi sambil menegaskan atas perintah itu aparat jangan ragu-ragu bertindak.

Pada bagian lain Jokowi menegaskan,khusus bagi jajaran TNI selaku garda terdepan mempertahankan NKRI,memerintahkan agar prajurit TNI tetap berada dalam satu komando,menjaga soliditas dan menunjukkan jati dirinya demi bangsa dan negara Indonesia.”Sebagai Panglima Tertinggi TNI,saya memerintahkan untuk tegakkan kesatuan komando,pegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit”ungkap Jokowi sambil meminta agar TNI dan Polri tetap kompak dalam pelaksanaan tugas dari level tertinggi hingga pada tingkat prajurit.

Baca juga:  Disperindag Beri Edukasi Olahan Pangan Kelapa Bagi IKM Sulut

Pada kesempatan itu Jokowi juga menegaskan,harapannya agar TNI dan Polri menjadi perekat dari kemajemukan bangsa Indonesia.Untuk itu pintanya TNI dan Polri harus solid,kompak dan bersatu,dengan demikian bisa menyatukan bangsa Indonesia yang majemuk.”Keberadaan TNI dan Polri adalah satu kekuatan yang dapat mempersatukan suku yang berbeda-beda,mempersatukan agama yang berbeda-beda yang ada dinegara kita,dalam mewujudkan cita-cita bangsa kita.”tandas Jokowi sambil mempertegas kembali bahwa TNI dan Polri harus melakukan kordinasi dan sinergi dalam menjalankan tugas negara.

Dihadapan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan ribuan prajurit TNI AD yang hadir pada upacara itu,Presiden Joko Widodo kembali mempertegas pernyataannya pada tanggal 5 November 2016 di Istana Merdeka,antara lain
– Pemerintah sangat mengapresiasi niat baik dalam aksi damai atas dugaan penistaan Agama sebagai satu hak dasar dalam berdemokrasi.
– Menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Polri dan TNI yang secara bersama-sama telah menjaga keamanan dan kelancaran aksi damai sesuai dengan perintah dan aturan yang berlaku.
-Bahwa aksi damai yang berakhir dengan rusuh tersebut bukan dilakukan oleh kelompok aksi damai,melainkan dilakukan oleh kelompok tertentu yang mengambil kesempatan pada aksi damai ini,yang diduga dipolitisasi oleh oknum intektual yang bertujuan memecah belah bangsa Indonesia dengan provokasi dan anarkisme.(Nando/Vv.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *