PanglimaTNI Prihatin Otak Anak Indonesia “Dicuci” dengan Faham Terorisme

BAROMETERSULUT.COM,Bogor-Dengan strategi memanfaatkan kondisi kesenjangan sosial yang sangat tinggi dan isi-isu sensitif bernuansa SARA,sebagian besar otak anak bangsa ini telah”dicuci” dengan faham terorisme.Hal ini ditegaskan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat memberikan kuliah umum bagi mahasiswa pasca sarjana Universitas Pertahanan di PMPP IPSC,Sentul Bogor,pekan Lalu.

Panglima TNI Gatot Nurmantyo dihadapan sekira 490 mahasiswa pasca sarjana itu dengan tegas mengatakan,bahwa bohong jika aksi teroris itu terjadi dikarenakan faktor ketidakadilan dan tidak masuk akal.”Masalah teroris bukan soal ketidakadilan,namun masalah teroris yang sebenarnya adalah karena latar belakang energi,dan fakta serta contohnya adalah ISIS” tegas Gatot sambil menambahkan faham teroris adalah bagian dari proxy war yang ada di Indonesia.IMG_20160827_222357

Baca juga:  ASN Se-Sulut Bersyukur "Kado Nataru" Olly Dondokambey-Steven Kandouw

Jenderal Gatot menyebutkan,ISIS saat ini adalah indentik dengan konsep Islamic State,dimana perjuangan mereka bertujuan menjadikan satu negara sasarannya menjadi negara Islam,dimana pengkaderannya dilakukan diseluruh dunia” Konsep dan strategis rekruitmen yang dilakukan oleh ISIS adalah dengan cara mencari kesenjangan sosial dan ketidakadilan yang sangat tinggi,seperti pelecahan agama yang sering terjadi dinegara kota dan dinegara lain di dunia ini”ujar mantan KASAD itu dengan lugas.

Dia juga menyebutkan bahwa saat ini banyak anak-anak
Indonesia yang masih kecil berada di Suriah,mereka diberikan latihan menembak dan latihan militer lainnya sebagai proses rekruitmen untuk menjadi pasukan ISIS.”Oleh ISIs anak-anak ini dicuci otaknya dengan faham-faham terorisme,maka berdasarkan dokrin tersebut para teroris itu akan kembali kenegara asalnya masing-masing untuk melakukan perlawanan.(Regina Sambul/ihc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *