Manado,BS-Jajaran Korem131/Santiago terus berupaya melakukan pemberdayaan potensi komunikasi dan informasi sosial,khususnya dalam jajaran pemerintah Kota Manado.Untuk kepentingan tersebut,sebanyak 435 orang Aparatur Sipil Negara(ASN) dalam jajaran Pemkot Manado diundang pihak Korem 131/Santiago Rabu(21/7/2016) dalam kegiatan rapat kordinasi di aula Makorem 131/Santiago.
Kasiter Korem 131/Santiago Kolonel Inf Theo Kawatu dihadapan peserta rapat kordinasi itu mengatakan,kegiatan membangun komunikasi sosial dengan aparatur pemerintah kota Manado ini,adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pembinaan teritori,dengan tujuan antara lain menjalin,memelihara serta meningkatkan komunikasi sosial di kalangan ASN khusus Pemkot Manado dengan metode komunikasi sosial”Kegiatan ini dilaksanakan untuk pemberdayaan wilayah pertahanan didarat yang tangguh demi kepentingan pertahanan negara yang termanifestasi di sistem pertahanan semesta”ujar Theo.
Dia menambahkan,diharapkan para peserta kegiatan benar-benar menimbah informasi dan pengetahuan penting terkait dengan upaya menciptakan dan menjaga Kamtibmas dilingkungan masing-masing,khususnya pejabat Kepala Lingkungan(Pala,red) dalam jajaran Pemerintah Kota Manado.”Kami berharap kegiatan ini akan semakin memperlengkapi para peserta dalam berkontribusi aktif dan positif bagi upaya membangun komunikasi terkait ketahanan dan keamanan di kota Manado,”tandas Theo.
Kegiatan rapat kordinasi yang diikuti ratusan ASN se-Kota Manado ini,menghadirkan tiga orang narasumber yakni:
1.Kasiter Korem 131/Santiago Kolonel Inf Theo Kawatu yang memaparkan secara luas,lugas dan lengkap soal pengetahuan,tujuan dan sasaran Binter dalam rangka terwujudnya RAK Juang dan Kemanunggalan TNI dan Rakyat.
2. Kepala Perwakilan Kementrian Agama Provinsi Sulut Drs Suleman Mpd yang menyajikan materi tentang konsep Revolusi mental yakni dalam kaitan upaya membangun karakter bangsa.
3.Sekretaris Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik(Kesbangpol)Provinsi Sulut dengan materi soal faham Radikalisme dan Terorisme yang merupakan ancaman keutuhan dan keamanan bangsa dan negara.(Regina Sambul)
