Minsel,BS-Ketua Yayasan Pelayanan Kasih Elimitra Sulut Dra Mieke Selvia Sangian,Senin(4/7/2016) menjadi pembicara dihadapan ratusan peserta Perkemahan Remaja Kerapatan Gereja Minahasa Protestan Indonesia(KGMPI) di Desa Rap-Rap Kecamatan Tatapaan,Minahasa Selatan.
Dalam kesempatan itu Mieke memaparkan dengan jelas dan terstruktur soal revolusi mental berbasis keluarga,yang secara khusus dikaitkan dengan kesehatan reproduksi secara mendetail dan jelas.” Soal reproduksi adalah satu hal penting dan wajib diketahui oleh kaum remaja kristen khususnya”ujar Mieke
Dia memguraikan,tanda-tanda reproduksi bagi kaum perempuan dan laki-laki secara fisik dapat terlihat dengan jelas yakni bagi kaum wanita ditandai dengan terjadinya siklus menstruasi,pertumbuhan organ intim,sementara bagi kaum pria terjadinya mimpi basah,perkembangan organ intim serta suara yang berubah lebih keras. deposit $1 is a solution to all of your problems. “Tanda -tanda ini lazim terjadi dan alami,jadi tidak perlu ditakuti untuk menghadapinya”ujarnya sambil menegaskan jika terjadi hal yang tidak lazim maka perlu konsultasi kepada pada dokter ahli kandungan.
Lebih jauh ibu tercinta dari Karel,Pingkan dan Russel itu mengatakan,pada prinsipnya gerakan Revolusi mental yang saat ini tengah digalakkan oleh pemerintah,secara jelas telah dilakukan umat kristen sebagaimana tertulis dalam Kitab Roma:12.pada ayat 2,dimana inti dari ayat tersebut mengisyaratkan bahwa umat Kristiani harus ciptakan satu hidup baru.”Esensi dari Revolusi mental adalah satu ajakan dan seruan bagi rakyat Indonesia untuk memulai hidup baru”tegas mantan Kepala Pusdiklat BKKBN RI itu.
Ditambahkannya,sementara revolusi mental itu terdapat empat point penting yakni:
1.Revolusi mental berhati putih
2.Semangat Baja
3.Semangat Elang Rajawali
4.Semangat Api Menyala-Nyala.
Serta nilai-nilai yang terkandung dalam konsep revolusi mental itu adalah:
1.Integritas
2.Etos Kerja
3.Gotong Royong.
Dan dalam Revolusi mental terdapat 4 Olah yakni:
1.Olah Hati(rendah hati dll)
2.Olah Pikir(selalu berpikir positif.dll)
3.Olah Rasa(sikap senasib-sepenangungan,dll)
4.Olah Raga(beraktivitas,kreatif,dinamis,dll).
“Implememtasi revolusi mental dan soal kesehatan reproduksi adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan soal iman ke kristenan kita,jadi merupakan hal yang patut dan mulia untuk dilaksanakan oleh remaja umat nasrani secara umum”ungkap nenek 6 orang cucu itu.
Masih menurut”Sosok langka asal Sulut itu,akibat proses membangun keluarga yang tidak terencana seperti anjuran BKKBN itu,maka saat ini problem utama keluarga Indonesia antara lain banyak anak yang tidak berkualitas ,perkawinan dini dan tingkat perceraian dini yang sangat tinggi.”Problem keuarga dapat diminimalisir dengan tiga hal mendasar yang jadi pemicu utama yakni jauhi seks bebas,hindari narkoba dan tunda nikah dini.”tandas Inpektur Utama BKKBN RI itu sambil menegaskan sangat bersyukur dan berterima kasih atas program kemitraan panitia perkemahan Remaja KGMPI dengan yayasan Pelayanan Kasih Elimitra melalui program Genre dan revolusi mental berbasis keluarga di desa Rap-Rap Kecamatan Tatapaan , Minsel.
Ditempat selama,Sekretaris Umum KGMPI Pdt Agabus Sawake STh kepada barometersulut.com mengatakan,peserta perkemahan remaja itu hadiri sekitar tiga ratus peserta,yang berasal dar dari sejumlah daerah seperti dari Manado,Sanger,Minahasa dan perwakilan dari Kabupaten Bolmong.”Kami menilai bahwa yayasan pelayan kasih berjalan demgam baik,dengan siraman rohani yang bernuansa edukatif”tandasnya sambil mengapresiasi komitmen dan kepedulian sang”Maestro BKKBN” dalam melakukan satu kali aksi pelayan rohani dan sosialisasi Program unggulan BKKBN itu.
Selain Ketua Yayasan pelayanan kasih Elimitra Sulut,program kemitraan itu turut dihadiri pengurus lainnya yakni Widi P. Sumayow(sekretaris)
Henny Rakian Kaseke (seksi pelayanan dan diakonia)dan seksi komunikasi/Advokasi yayasan serta Om Ance,staf BKKBN Sulut.(nando)