Pangdam XIII/Merdeka Perintahkan Maksimalkan Persiapan Prajurit dan Peralatan

IMG-20171220-WA0007
GORONTALO,Barometersulut.com-Dalam rangka menjelang tugas pengamanan wilayah perbatasan RI-RDTL serta melihat kesiapan Batalyon Infanteri (Yonif) 715/Motuliato, Panglima Kodam (Pangdam) XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito beserta rombongan, Selasa (19/12/2017) melaksanakan kunjungan ke Mayonif 715/Motuliato,Gorontalo.

Pada apel gelar pasukan pengecekan kesiapan Satuan Tugas (Satgas) 715/Motuliato dipimpin langsung oleh Danyonif 715/Mtl,dimana pada kesempatan itu Danyon memberikan paparan tentang perlengkapan dan personil satuan tersebut dihadapkan dengan tugas-tugas diperbatasan nantinya kepada Pangdam XIII/Merdeka dan rombongan.

Sementara itu Asisten Operasional (Asops) Kodam XIII/Merdeka Kolonel Inf Muhammad Suharto Amir pada saat itu melakukan pemeriksaan kesiapan secara fisik di lapangan dengan menggelar semua perlengkapan satuan tersebut, yang selanjutnya akan menjadi bahan laporan ke komando atas serta dalam rangka kesiapan menerima Kunjungan dari Mabesad dan Mabes TNI.

Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito dalam sambutannya mengatakan bahwa gelar kesiapan pasukan ini merupakan salah satu upaya Komando untuk mengecek dan memastikan sejauh mana kesiapan Satgas Yonif 715/Motuliato untuk menjalankan tugas negara, yakni menjaga dan mengamankan perbatasan darat Indonesia – Timor Leste di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. “Kita ketahui bersama bahwa kondisi perbatasan darat Indonesia–Timor Leste merupakan salah satu titik rawan yang harus di kontrol dengan sebaik-baiknya guna menjaga martabat dan harga diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan cinta damai.”tegas Ganip,sapaan akrabnya.

Baca juga:  Kodim 1303/Bolmong Raya Gelar Karya Bhakti

Lebih lanjut Ganip mengatakan berdasarkan data dilapangan bahwa saat ini banyak warga Timor, baik yang warga negara Indonesia dan tinggal di bagian Timur Pulau Timor maupun yang berkewarganegaraan Timor Leste di bagian Barat Pulau Timor, yang sesuai pengakuan warga tersebut masih terikat kekerabatan bahkan berkeluarga meski telah terpisahkan oleh status kewarganegaraan.

Atas kondisi dan fakta itu kata Ganip, yang perlu mendapatkan perhatian khusus aparat keamanan adalah kemungkinan terjadinya tindakan penyelundupan senjata api, narkoba, pelintas batas ilegal, illegal logging dan pemindahan patok batas negara serta adanya gerakan terorganisir dengan agenda tertentu yang berpotensi dapat mengganggu stabilitas keamanan dalam negeri Indonesia.

“Sehubungan dengan ancaman dan tantangan diatas, Komando Atas telah mempercayakan tugas mulia negara untuk menjaga dan mengamankan perbatasan darat RI–RDTL kepada Prajurit Yonif 715/Motuliato.”tandas Ganip.

Baca juga:  Korem 132 Tadulako Rangkul Stakeholder di Sulteng

Dalam akhir arahannya Pangdam XIII/Merdeka berpesan kepada para prajurit Motuliato agar dapat menunjukkan diri sebagai prajurit Kodam XIII/Merdeka yang dapat diandalkan dengan mencerminkan kondisi fisik yang baik,disiplin,bertanggung jawab baik personal maupun kesatuan serta mempersiapkan segala persiapan diri dan peralatan yang akan di butuhkan

Sementara Kepada Danbrigif 22/Otamanasa dia berpesan agar melakukan koordinasi secara intensif dengan para Kabalak Kodam XIII/Merdeka terkait Alkap satuan dan perorangan Satgas Yonif 715/Motuliato yang akan digunakan dalam menjalankan tugas Ops Pamtas Darat RI-RDTL agar tidak terkendala dengan hal-hal yang bersifat non teknis.(Regina.TS)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *