Minut,BAROMETERSULUT.com– Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara
mengambil langkah cepat dan tegas dalam menindakan lanjuti Instruksi Kemenkes melalui Surat Edaran Kemenkes RI Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak.
Sebagai tindak lanjut kami telah menerbitkan surat edaran terkait larangan peredaran jenis obat ini baik pada fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Apotek, Toko obat, Praktek Dokter, Praktek Bidan Mandiri dan selurus Organisasi Profesi Kesehatan di Kabupaten Minahasa Utara, ” ujar Kepala Dinkes Minut, dr. Stella Safitri, pada Kamis (20/10/2022).
Stella menegaskan hingga saat ini baik di Minut hingga saat ini belum ditemukan adanya laporan atau kasus adanya gagal ginjal akut pada anak, namun perlu langkah Antisipatif sembari menunggu hasil investigasi dari Kemenkes dan BPOM.
“ Atas kondisi ini sesuai arahan Bupati
mengimbau orang tua untuk sementara waktu tidak memberikan obat bebas atau bebas terbatas dalam bentuk cair/sirup kepada anak,sambil menunggu hasil penelitian dari Kementrian Kesehatan”kata Stella sambil merekomendasi sebagai alternatif, pengobatan anak dapat menggunakan bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal), atau yang lainnya.
Stella menambahkan, secara medis diketahui gejala yang mengarah pada gagal ginjal akut itu seperti penurunan jumlah air seni dan frekuensi buang air kecil dengan atau tanpa demam, diare, batuk pilek, mual dan muntah,jadi jika mengalami gejala diatas diharapkan segera rujuk ke Klinik, dokter maupun rumah sakit terdekat.
” Diharapkan hal ini menjadi perhatian bagi orang tua untuk pencegahan dan langkah antisipasi dapat mendatangi institusi atau fasilitas kesehatan yang ada secara cepat dan tepat.”tandas Stella sambil berharap tidak panik dalam menghadapi kondisi ini.(nando)
