SMK Negeri 1 Tahuna Bergabung dalam Program ‘Bersinar’ BNN Sulut

Tahuna, BAROMETERSULUT.com–Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar acara spektakuler, Senin (25/9/2023).

BNN Sulut memulai pencanangan program Sekolah Bersih Dari Narkotika (Bersinar) dengan meriah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tahuna.

Perayaan ini menjadi bagian istimewa Dies Natalis ke-61 tahun SMK N 1 Tahuna. Dalam suasana penuh semangat.

Kepala BNN Provinsi Sulut, Kombes Pol. Pitra A. Ratulangi, S.I.K., M.M., memberikan penghargaan terhadap pendidikan di Kabupaten Kepulauan Sangihe, khususnya SMK N 1 Tahuna, yang berkomitmen kuat dalam melawan narkotika.

“Kami sangat mengapresiasi SMK N 1 Tahuna yang telah resmi menjadi bagian dari Sekolah Bersih Dari Narkotika (Bersinar). Ini adalah prestasi luar biasa yang tidak terlepas dari dukungan berarti Pemerintah Daerah dan para pemangku kepentingan,” kata Ratulangi.

Baca juga:  Wolff Sebut Penilai Kabupaten Kota Sehat Dipacu

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa inisiatif ini sangat positif. Bahkan meskipun berada jauh dari Ibukota Provinsi, SMK N 1 Tahuna tetap mengutamakan Inpres nomor 2 tahun 2020 mengenai rencana aksi dalam upaya memberantas narkoba.

“Mereka secara tegas berperan aktif dalam perang melawan narkoba,” katanya.

Ratulangi berharap, semoga langkah inspiratif ini akan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain, baik SMA maupun perguruan tinggi, di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan kabupaten lainnya di Provinsi Sulut.

Tak hanya itu, dia menjelaskan, Kabupaten Kepulauan Sangihe sudah memiliki dua sekolah yang bergabung dalam program Sekolah Bersih Dari Narkotika ini, yaitu SMP 3 Tahuna dan SMK N 1 Tahuna.

“Diharapkan, ke depannya akan semakin banyak sekolah yang bergabung, karena ini adalah langkah penting untuk melindungi generasi muda bangsa,” ungkap Ratulangi.

Baca juga:  Tiga PTP Pemkab Sangihe Terima SK Naik Pangkat

Penting untuk dicatat bahwa tujuan utama adalah agar siswa di sekolah ini memiliki pemahaman yang mendalam tentang bahaya narkotika. Dengan pemahaman ini, mereka menjadi lebih tahan terhadap pengaruh negatif narkotika.

“Artinya, para siswa dapat menjadi pilar pertahanan diri mereka sendiri,” tegas Ratulangi.

(Christ)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *