Manado, Barometersulut.com– Memperingati Epilepsy Purple Day dan World Sleep Day, Kelompok Staf Medis (KSM) Neurologi Fakultas Kedokteran (Faked) Unsrat dan RSUP Prof DR R D Kandou Manado menggelar kegiatan Fun Walk, diawali dengan jalan sehat bersama, senam bersama, dan pembagian flyer tentang Epilepsi, serta Edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai pentingnya memahami penyakit epilepsi.
Sementara Divisi Gangguan Tidur memperingati World Sleep Day atau Hari Tidur Sedunia 2023 juga dengan menggelar jalan sehat, senam bersama, dan pembagian flyer edukasi mengenai gangguan tidur kepada masyarakat sekitar.
Menurut koordinator acara Epilepsy Purple Day, dr Seilly Jehosua SpN, kami mengambil tema “Fight Against Stigma” sebagai bukti dukungan penolakan terhadap stigma negatif yang melekat kepada penderita epilepsi.
“Sebab kita berharap penderita epilepsi diterima dan dapat bersosialisasi di masyarakat, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan dan memiliki pasangan serta keturunan,” kata dokter Seilly Jehosua,
usai gelar kegiatan kawasan Megamas Manado, Minggu (26/3/2023).
Penderita epilepsi lanjut Seily, jangan dijauhi atau dikucilkan karena epilepsi bukanlah suat penyakit kutukan atau penyakit menular.
“Mereka bisa diobati. Makanya kami mengajak kepada masyarakat, mari kita dukung penderita epilepsi untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik,” jelasnya.
Di sisi lain, World Sleep Day 2023 atau Hari Tidur Sedunia 2023 mengusung tema “Sleep is Essential for Health” yang artinya “Tidur Sangat Penting untuk Kesehatan”.
Menurut Ketua Panitia dr Herlyani Khosama SpS(K), kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi beban masalah tidur pada masyarakat melalui pencegahan dan pengelolaan gangguan tidur yang lebih baik.
“Jadi sama halnya seperti kita makan dengan baik dan berolahraga dengan baik, tidur adalah perilaku yang mendasari kesejahteraan fisik, mental, dan sosial seseorang,” tandas dr Herlyani.(nando)