MANADO, BAROMETERSULUT.com – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara menghentikan sementara pelaksanaan vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca, setelah lima hingga 10 persen masyarakat yang disuntikan vaksin ini mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Saat ini, vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca baru dilakukan di Kota Manado, di mana sudah ada 3.990 orang yang tercatat menerima suntikan vaksin corona tersebut.
Dalam penjelasan yang disampaikan juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulawesi Utara, dr Steaven Dandel, KIPI yang hadir kepada warga yang divaksinasi adalah gejala demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual dan muntah.
“Penghentian vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca sifatnya sementara. Hal ini dilakukan sebagai langkah kehati-hatian atau precaution. Langkah ini harus diambil mengingat adanya angka kejadian KIPI sebesar lima hingga 10 persen dari total yang divaksin,” kata Dandel, Sabtu (27/3/2021) hari ini.
Dandel menjelaskan jika dalam Emergency Use Authorization (EUA) vaksin AstraZeneca, sebenarnya telah disebutkan bahwa KIPI ini adalah efek simpang atau adverse effect dari vaksin tersebut, yang sifatnya sangat sering terjadi.
Lanjut dikatakannya, saat ini pihaknya perlu mempersiapkan komunikasi resiko kepada masyarakat untuk dapat menerima fakta tersebut, sehingga tidak terjadi kepanikan di masyarakat.
“Komunikasi resiko yang diambil, langkah pertamanya didahului dengan investigasi oleh Komda KIPI bersama Dinkes, Kemenkes dan WHO, sebelum dilakukan media release,” kata Dandel.
Langkah ini juga menurut Dandel, perlu dilakukan untuk menyesuiakan pola dan pendekatan vaksinasi terutama yang targetnya adalah unit usaha atau institusi.
“Hal ini agar supaya tidak dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap karyawannya. Tetapi bertahap, agar supaya unit usaha tidak perlu ditutup kalau ada banyak karyawan yang terdampak KIPI,” ujar Dandel kembali.(*abx)