MANADO, BAROMETERSULUT.com – Proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diterapkan selama pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menjadi solusi bagi siswa dan guru untuk tetap bisa belajar.
Namun dalam aplikasi teknologi tersebut terkendala, dengan adanya siswa yang kurang mampu, yang tidak memiliki gadjet bahkan biaya untuk membeli pulsa.
Menyikapi hal itu, Pemerintah Provinsi Sulut mengalokasikan dana untuk tahapan pertama sebesar Rp28 miliar untuk mengatasi kebutuhan gadjet.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan pemanfaatan teknologi jarak jauh tetap dilaksanakan sehingga pendidikan tidak ada yg tertinggal.
“Pemprov Sulut terus mendorong dengan memberikan bantuan gatget dan pulsa. Bahkan berbagai upaya seperti perbaikan jaringan internet juga dilakukan. Sehingga tidak ada keterlambatan dalam belajar mengajar,” ungkap Olly di kegiatan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Masa Pandemi Covid-19, di aula SMA Negeri 1 Manado, Senin (21/9/2020).
Olly menambahkan, saat ini pemerintah tengah berupaya melakukan uji coba vaksin. Dan jika tidak ada aral melintang pada Januari 2021 nanti, aktivitas diharapkan dapat berlangsung normal.
Olly menyebutkan, Pemprov Sulut tengah menyiapkan program belajar tatap muka, dengan catatan mengedepankan protokol Covid-19. Rencananya, akan menyasar wilayah Kepulauan Talaud.
“Kalau sekolah tatap muka, setiap siswa harus disiplin menjalankan protokol Covid-19. Demikian juga di rumah, supaya program dapat dilaksanakan dengan mekanisme satu minggu tatap muka di sekolah, dua minggu di rumah,” ungkap gubernur sambil berharap pada Desember 2020 jumlah kasus Covid-19 dapat berkurang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulut, dr Liesje Grace Punuh Mkes mengurai, total nilai bantuan yang dikucurkan untuk menunjang program dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring), mencapai Rp125 Miliar.
“Bantuan itu direalisasikan untuk bantuan peralatan pendidikan, media pendidikan, Program Indonesia Pinter (PIP) sebesar Rp125,18 Miliar, yang terserap dalam media pendidikan untuk SMA SMK senilai Rp89 M. Selanjutnya PIP Rp8,4 Miliar, pengadaan tablet Rp28, 3 Miliar berikut 70 ribu kartu telkomsel,” bebernya.
Punuh juga menyebutkan Provinsi Sulut mendapat apresiasi dari pemerintah pusat sebagai provinsi terbaik penyelenggaraan PJJ, setelah Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
“Respon pemerintah pusat terhadap PJJ Sulut, adalah terbaik seluruh Indonesia. Artinya meski orang tua seringkali kewalahan, demikian juga guru, tetapi tetap proses belajar daring dan luring dilaksanakan dengan baik,” ujarnya sambil merinci kegiatan PJJ diikuti 126 SMA, 180 SMK dan 130 SLB.
Pada kesempatan ini, Ketua TP-PKK Sulut Ny Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan dan Wakil Ketua TP-PKK Sulut dr Kartika Devi Tanos menyerahkan bantuan masker untuk siswa, melalui program sejuta masker.
Kegiatan juga dirangkaikan dengan HUT SMA Negeri 1 Manado, ke-60.
Kepala SMA Negeri 1 Manado, Dra Sherly Kalangi mengucap syukur sebab, di usia yang semakin matang, SMA Negeri 1 Manado akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas.
“Terima kasih kepada Tuhan, karena SMA Negeri 1 Manado dapat menjejakkan usia ke-60 tahun. Semoga kesuksesan dan keberhasilan melimpah untuk keluarga besar SMA Negeri 1 Manado,” tandasnya.(*/abx)