MANADO,Barometersulut.com-Dalam rangka meningkatkan capaian Upaya Khusus (Upsus) yakni Luas Tambah Tanam (LTT) dan Serapan Gabah Petani (Sergap) Tahun Anggaran 2017,Kodam XIII Merdeka melalui Staf Teritorial Jumat (17/3/2017) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) monitoring LTT dan Optimalisasi Serapan gabah petani (Sergap) di wilayah Provinsi Sulut,Gorontalo dan Sulteng Tahun Anggaran 2017 di aula Jaya Sakti,Makodam XIII Merdeka.
Panglima Kodam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito dalam sambutannya yang disampaikan Kasdam XIII Merdeka Brigjen TNI Santos Matondang mengatakan,sehubungan dengan tugas pemenuhan kebutuhan bahan pangan adalah satu tugas berat,hingga saat ini Upaya Khusus(Upsus)masih merupakan ujung tombak pencapaian target swasembada pangan nasional yang benar-benar dikawal”Salah satu instrumen yang krusial untuk mengukur program-program Upsus yang telah dan akan dikerjakan untuk mengoptimalkan produksi pangan nasional adalah pencapaian target Luas Tambah Tanam (LTT) padi.”ujarnya.
Ditambahkannya,berdasarkan data laporan yang ada,pencapaian target LTT pada masa tanam Oktober-Maret 2016-2017 sampai bulan Maret di wilayah Kodam XIII Merdeka baru mencapai 79,84 %:Provinsi Sulut 75,35%,Provinsi Gorontalo 92,24% dan Provinsi Sulteng 80,40%.
Melihat kondisi itu kata Ganip,diminta kepada segenap stakeholder Upsus untuk mengoptimalkan penggunaan brigade Alsintan Kodim,Alsintan bantuan pemerintah di petani maupun di unit pelayanan jasa Alsintan (UPJA) yang berada di wilayahnya guna menggejar target LTT padi yang telah ditentukan oleh Distan Provinsi masing-masing.”Saya perintahkan para Dandim untuk memerintahkan para Babinsa supaya lebih intens dalam bekerjasama dengan PPL mitranya dalam menggerakan kelompok kelompok tani untuk melaksanakan gerakan tanam serentak.”tegasnya sambil menegaskan untuk realisasi penyerapan gabah/beras oleh Bulog untuk wilayah Kodam XIII Merdeka hanya 0,98% atau sebesar 738,7 ton dari target 75.610 ton.
Atas kondisi capaian yang memprihatinkan ini katanya,akan menjadi pekerjaan rumah bersama seluruh stakeholder Upsus pangan,dan bukan justru saling menyalahkan pihak Bulog.”Saya berharap agar rakor ini memunculkan suatu alternatif solusi dan tercapainya pemahaman tentang persyaratan pembelian gabah petani dan pelaksanaan kegiatan Sergap baik reguler maupun gabah diluar kualitas,pemahaman tentang fungsi,tugas dan tanggung jawab dalam organisasi pelaksanaan Sergap,dan pemahaman tentang dukungan anggaran Sergap.”tandas Pangdam XIII Merdeka.
Sementara itu,Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Dr.Ir.Sumarijo Gatot Irianto kepada Barometersulut.com usai kegiatan Rakor itu mengatakan secara umum target,kualitas dan kuantitas Upsus mengalami perbedaan dan penyempurnaan yang cukup signifikan.”Pemerintah berharap agar dengan kegiatan rakor melahirkan satu persamaan yang baik dalam tindakan,pelaksanaan kegiatan hingga pada penutupan.”tandas Gatot sambil menambahkan khusus untuk wilayah Kodam XIII Merdeka sebaiknya mengutamakan untuk pengembangan komoditi jagung dari pada padi.
Adapun kegiatan Rakor ini turut di hadiri oleh:
-Kepala Staf Kodam XIII Merdeka Brigjen TNI Santos Matondang
-Asisten Teritorial (Aster) Kodam XIII Merdeka Kolonel Inf Theo Kawatu
-Wakil Asisten teritorial (Waaster) Letkol Arm Franky Watuseke
-Para Dandim jajaran Korem 131 Santiago dan jajaran 132 Tadulako
-Para Pabung jajaran Korem 131 Santiago dan Jajaran 132 Tadulako
-Kepala balai karantina Manado Ir Junaidi
-Kasiter Korem 131 Santiago dan Korem 132 Tadulako
-Para Kadistan Provinsi,Kota dan Kabupaten
-Kadivre dan Kasubdivre.(Regina Sambul)