Manado,BS-Jajaran Pemerintah Provinsi Sulut menyatakan mendukung upaya Badan Narkotika Nasional Provinsi(BNNP)Sulut dalam hal memperkecil ruang gerak pengguna dan peredaran gelap narkotika di daerah ini.Penegasan ini disampaikan Gubernur Provinsi Sulut dalam sambutannya yang di bacakan Steven Liow pada kegiatan Malam renungan peringatan Hari Anti Narkotika(HANI) internasional tahun 2016 di Taman Kesatuan Bangsa(TKB) Manado.
Gubernur menegaskan,kondisi penyalahgunaan dan peredaran narkotika didaerah ini telah masuk kondisi yang memprihatinkan hal itu tercermin dari masuknya Provinsi Sulut dalam deretan 10 besar daerah jumlah pengguna narkotika terbanyak,dimana saat ini Sulut terdapat 42 ribu lebih orang pengguna,yang mana 70% dari jumlah tersebut adalah usia sekolah yakni 40% pelajar SMP,30% pelajar SMU,5% berstatus mahasiswa dan sisanya adalah usia produktif meski pengganguran
“Berdasarkan data diatas,maka perlu ada satu gerakan bersama untuk memeranginya”ungkapnya.
Dia menegaskan,melalui momentum malam renungan terhadap korban meninggal dunia akibat penyalahgunaan narkotika tahun 2016,Pemerintah Provinsi Sulut memaknai sebagai salah satu upaya strategis dalam memotivasi seluruh pihak untuk terlibat dan berperan aktif terhadap program P4GN yang dilaksanakan oleh pihak BNNP Sulut.”Persoalan narkoba adalah salah satu masalah seluruh dunia,bangsa Indonesia dan masalah daerah ini,oleh sebab itu ancaman terhadap kelangsungan generasi yang berkualitas ini harus di tangani secara serius dan bersama-sama.”tandas Gubernur Sulut.
Ditempat yang sama Walikota Manado dalam sambutannya yang disampaikan Kepala kesbangpol Kota Manado Hanny Solang menegaskan,seluruh kegiatan unit kerja dalam jajaran BNNK Manado didukung sepenuhnya dalam kaitan kemitraan,sebagai salah satu bukti kepedulian dan dukungan Pemerintah Kota Manado.”Apapun bentuk dan kondisinya,Pemkot Manado sangat mendukung dan mengapresiasi upaya dan komitmen BNNK Manado dalam kaitan pencegahan dan pemberantasan narkoba”tandas Walikota Manado.
Sementara itu Kepala BNNP Sulut Kombes Pol Drs Sumirat Dwiyanto dalam sambutannya mengungkapkan,kegiatan malam renungan adalah momentum peringatan terhadap korban-korban yang berjatuhan akibat menggunakan narkoba.”Kegiatan malam ini digagas atas bentuk keprihatinan yang dalam,bagi para korban meninggal dunia akibat narkoba”ujar Sumirat.
Lebih jauh Sumirat menegaskan,bahwa persoalan narkoba menjadi satu masalah serius yang tengah diselesaikan oleh bangsa ini,baik melalui upaya preventif,tindakan represif maupun sosialisasi program P4GN pada seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah.
Khusus untuk di Sulut ujar Sumirat komitmen dari pemerintah daerah patut diapresiasi,hal itu tercermin dari dukungan Gubernur Provinsi Sulut dan jajarannya dalam mendukung program P4GN serta kreasi jenis kegiatan lainnya.”Kami berharap kemitraan dan sinergitas antara upaya dan program BNNP Sulut dan kebijakkan pembangunan daerah ini dapat sinergis”tandasnya sambil menambahkan kegiatan malam renungan merupakan rangkaian kegiatan peringatan HANI internasional tahun 2016 yang mengusung tema global”Listen the first”yang intinya mengharapkan agar orang tua mau membuka ruang komunikasi dengan anak dan generasi muda.
Kegiatan yang dikemas secara sederhana namun kreatif dengan penampilan kelompok lawak Rombe Cs itu turut hadiri oleh Dandim 1309/Manado,Kasrem 131/Santiago, para kepala BNN Kota dan Kabupaten dan anggota Forkopimda serta mitra kerja BNNP Sulut dan para penggiat anti narkoba se-Sulut.
Di penghujung kegiatan itu sejumlah
Pejabat dan perwakilan undangan didaulat untuk menyalakan lilin sebanyak 250 buah melambangkan jumlah 250 juta jumlah pengguna narkotika didunia dan selanjutnya lilin tersebut diletakkan pada 42 tangkai bunga yang melambangkan 42 ribu pengguna narkotika Sulut.
Adapun puncak HANI internasional adalah upacara di kantor Gubernur Sulut pada hari Senin (27/6/2016).
(ReginaSambul)